PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng dalam rangkaian Hari Jadi Ke-66 turut dimeriahkan dengan pengadaan Job Fair 2023 yang berlokasi di UPT Taman Budaya Kalteng Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya.
Badai pandemi yang melanda menimbulkan masalah pada tingkat pengangguran. Staf Ahli (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengatakan permasalahan pengangguran perlu mendapatkan perhatian serius, terlebih seiring bertambahnya penduduk usia produktif membuat laju pertumbuhan angkatan kerja turut meningkat.
“Selain karena kurang imbangnya pertumbuhan angkatan kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia, kurangnya media penyampaian informasi kepada masyarakat pencari kerja juga ikut andil terhadap meningkatnya angka pengangguran,” ucap Yuas mewakili Gubernur dalam sambutan pembukaan Job Fair Provinsi Kalteng 2023, Rabu (17/5).
Berlangsung selama lima hari sejak tanggal 17-21 Mei 2023 pameran kesempatan kerja ini hadir untuk membantu masyarakat Kalteng memperoleh informasi dan menyerap lapangan pekerjaan. Tidak hanya itu, di hari yang sama telah diluncurkan aplikasi online yang diakses melalui web kerjaberkah.kalteng.go.id.
“Aplikasi ini akan semakin memudahkan masyarakat Kalteng untuk mengakses informasi lowongan pekerjaan dimanapun dan kapanpun dengan mudah,” imbuh Yuas.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng, Farid Wajdi, menyebutkan sebanyak 34 perusahaan tergabung di stand Job Fair dengan banyak variasi jenis unit perusahaan mulai dari persawitan, pertambangan, hingga perkebunan. Dan hadir 3.000 lebih lowongan kerja dibuka dari 30 jenis pekerjaan.
“Disini kita bertugas sebagai jembatan untuk mempertemukan para pencari kerja dengan lowongan yang tersedia oleh perusahaan melalui Job Fair ini,” tutur Farid.
Farid juga melaporkan angka pengangguran di Kalteng per Agustus 2022 menyentuh angka 4,26 persen atau sekitar 58 hingga 59 ribu orang.
“Launching website aplikasi Kerja Berkah merupakan upaya yang kita berikan untuk mengurangi permasalahan ketenagakerjaan. Penggunaannya mempersempit pencarian orang terhadap lowongan yang suitable dengan keahlian dan pendidikannya,” pungkasnya. (fit*/cen)
BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Truk Fuso Seruduk Ekskavator
