Pastikan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana dan Kejahatan Lingkungan

Pastikan Kesiapsiagaan
Kapolres Sukamara AKBP Dewa Made Palguna saat melakukan pengecekan alat yang digunakan untuk memadamkan Karhutla, beberapa waktu lalu. Foto: IST For PE

SUKAMARA – Upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), banjir dan lainnya, berkenaan dengan kejahatan lingkungan, Polres Sukamara melakukan pengecekan kesiapan personel.

“Apel kesiapan telah dilakukan bulan lalu dan sarpras program prioritas Polda Kalteng tahun 2022,” ucap Kapolres Sukamara AKBP Dewa Made Palguna, Jumat (18/2/2022).

Beberapa waktu lalu, apel yang digelarĀ  bertujuan mengecek kesiapan personel dan sarpras dalam menanggulangi karhutla, banjir dan lainnya yang ada di Sukamara.

“Pengecekan ulang dan konsolidasi kembali untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan sebelumnya,” tuturnya.

Orang nomor satu di wilayah Polres Sukamara itu berharap, penanganan karhutla di wilayah tersebut bisa teratasi dengan baik dan mudah-mudahan zero kebakaran.

“Melalui kesiapsiagaan semua pihak baik personel Polri, TNI, para pemangku kepentingan maupun masyarakat dapat bahu-membahu dalam penanganan kedepannya,” harapnya.

Disisi lain, agar bisa melakukan deteksi dan antisipasi dini, sehingga penanganan dapat segera dilakukan agar tidak meluas seandainya terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Dengan kesiapsiagaan semua dalam mengantisipasi karhutla ini, diharapkan penanganan kebakaran dapat diantisipasi sedini mungkin,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Wakil Bupati Sukamara H Ahmadi mengapresiasi, kesiapsiagaan baik dari pihak Polri, TNI dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kita tidak bisa memprediksi, segala bencana yang hadir. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan sangat diperlukan,” ungkap Ahmadi.

Untuk diketahui, Pada dua kecamatan yakni Pantai Lunci dan Jelai terdapat ekosistem gambut berpotensi terjadi karhutla. Dari data yang ada pada 2019 dan sebelumnya, hotspot tertinggi berada di dua kecamatan tersebut.

Mengantisipasi hal-hal yang telah lalu terjadi, menjadikan pembelajaran, supaya kejadian pada lima tahun silam yakni Sukamara merupakan penyumbang asap urutan ke lima terbesar di wilayah Kalimantan Tengah.

“Ini yang harus kita antisipasi jauh-jauh hari, agar tidak kembali terjadi,” pungkasnya. (nur/abe)