Tindak Lanjut PTM Terbatas, UPR Tetap Terapkan Daring dan Luring

Tindak Lanjut
Wakil Dekan Bidang Akademik Universitas Palangka Raya Prof. Dr. Salampak Dohong, MS

PALANGKA RAYA – Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Salampak Dohong, MS menegaskan, civitas akademika Universitas Palangka Raya (UPR) tetap menerapkan, sistem Hybrid atau perpaduan daring dan luring selama berlangsungnya kegiatan akademik maupun perkuliahan.

Hal itu disampaikan Salampak saat dibincangi di gedung Rektorat UPR, Jalan Hendrik Timang, Kamis (13/1).

Menurutnya, penerapan sistem Hybrid bertujuan mengantisipasi lonjakan kasus Corona Virues Disease 2019 (Covid-19). Mengingat munculnya virus Covid varian baru yaitu Omicron.

“Di awal 2022 ini, kita tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat diseluruh kegiatan akademik termasuk perkuliahan. Walaupun beberapa fakultas telah melangsungkan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) dengan mengimplementasikan sistem Hybrid atau perpaduan antara daring dan luring,” ucapnya.

Dimana hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. “Apalagi saat ini telah muncul varian baru yaitu Omicron,” katanya.

Dikatakan, jalannya PTM yang dilaksanakan oleh Fakultas tetap diawasi secara ketat oleh Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk secara internal, sehingga meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus.

“Tentunya PTM tetap diawasi secara ketat oleh satgas yang dibentuk secara internal oleh masing-masing Fakultas. Kemudian hasil pengawasan tersebut akan disampaikan ke Rektorat untuk dilakukan evaluasi, sekaligus memantau sejauh mana keberhasilan dalam dari PTM yang sudah dilaksanakan,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengakui bahwa PTM tetap memiliki risiko dalam penyebaran Covid-19. Pasalnya hal tersebut hanya berlaku selama mahasiswa berada dilingkungan kampus dan mengikuti perkuliahan. Sedangkan saat diluar kampus atau sedang tidak mengikuti kegiatan perkuliahan, mahasiswa sangat rentan terinfeksi Covid-19, terutama yang tidak menerapkan Prokes.

“Kita tidak tahu apa kegiatan mahasiswa saat diluar perkuliahan, terutama saat malam hari. Bisa saja mereka tidak menerapkan Prokes secara ketat, sehingga rentan terinfeksi Covid-19,” ujarnya.

Lajutnya, di saat tertentu mereka mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan secara luring.

“Maka penerapan prokes secara ketat dilingkungan civitas akademika akan tetap kita laksanakan,” pungkasnya. (rul/abe)