Keras! Gubernur Kalteng Warning Perusahaan Angkat Kaki Jika Abaikan Kewajiban

gubernur kalteng
Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran saat menyampaikan pidato pada acara rapat koordinasi optimalisasi pendapatan daerah di Gedung Serbaguna Sampit, pada Jumat (19/9/2025) malam. Foto:Ist

SAMPIT – Suasana rapat koordinasi optimalisasi pendapatan daerah di Gedung Serbaguna Sampit, Jumat (19/9/2025) malam, mendadak memanas. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, meluapkan kemarahan di hadapan puluhan perusahaan besar perkebunan (PBS) yang dianggap tidak menghormati undangan pemerintah.

Dari 65 perusahaan yang beroperasi di Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan, hanya enam direktur utama yang hadir. Sisanya hanya mengirim perwakilan. Hal itu membuat Gubernur murka.

“Undangan ditujukan bagi direktur, bukan untuk diwakilkan. Jadi yang merasa bukan direktur, silakan keluar. Hanya direkturnya yang harus hadir, bukan kambing congeknya,” tegas Agustiar dengan nada tinggi.

Ia menilai sikap abai perusahaan sebagai pelecehan terhadap pemerintah sekaligus bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat Kalteng.

“Bukan kami tidak menghormati, tapi sekali lagi saya minta yang merasa bukan direktur mohon dengan hormat keluar dari sini. Kalau tidak, kami yang keluar. Kalian enak-enak bikin bencana di daerah kami, menguras hasil bumi kami, tapi tidak menghormati pemerintah. Saya kejar perusahaan kalian sampai di mana pun, siapapun yang ada di belakangnya, saya tidak peduli!” ucapnya keras.

Gubernur menegaskan pihaknya tidak main-main. Perusahaan yang tidak membayar pajak, mengabaikan kewajiban CSR, atau menggunakan kendaraan berpelat luar daerah akan ditindak tegas.

“Apa mau jalan provinsi saya tutup supaya kalian tidak bisa lewat? Truk besar, plat luar, tapi jalan kami yang hancur. Kami ini ingin urus pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, bukan terus-menerus memperbaiki jalan akibat kalian. Saya kasih waktu satu minggu. Perusahaan apapun namanya, kalau tidak patuh bayar pajak, saya kejar!” tandasnya.

Agustiar juga menyinggung pengalaman serupa di Gunung Mas. “Ada perusahaan yang tiga hari tidak hadir rapat, saya yang datangi perusahaannya. Begitu juga yang tidak hadir hari ini, mau perusahaan bauksit, silica, atau apapun itu namanya, jangan hanya jadikan rakyat Kalteng sebagai budak. Punya hati sedikitlah,” katanya.

Ia menekankan, Pemprov Kalteng tidak menuntut berlebihan. Yang diminta hanya komitmen perusahaan untuk menjalankan kewajiban dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Saya tidak bahas masa lalu, saya bahas masa depan. Kalau tidak serius, lebih baik angkat kaki dari Kalteng!” pungkasnya.

Pernyataan tegas Gubernur Agustiar Sabran ini menjadi peringatan terbuka bahwa Pemprov Kalteng tidak akan lagi mentolerir perusahaan yang abai dan merugikan masyarakat. (pri/cen)

BACA JUGA : Gubernur Agustiar Sabran Resmi Buka Gubernur Cup Zona Barat 2025 di Sampit