Jumlah Penerima MBG di Palangka Raya Baru Capai 42 Ribu dari Target 75 Ribu

mbg
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus mendorong pemerataan layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto: Ist

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus mendorong pemerataan layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk untuk sekolah-sekolah yang berada di wilayah bantaran sungai. Kendala geografis dan jumlah siswa yang sangat sedikit menjadi perhatian serius agar tidak ada sekolah yang tertinggal dari program ini.

Pj. Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, menegaskan bahwa pihaknya tengah memetakan kebutuhan distribusi. Beberapa sekolah di bantaran sungai diketahui memiliki murid kurang dari 100 orang, jauh di bawah ketentuan program yang biasanya mensyaratkan minimal 1.000 hingga 3.000 siswa.

“Sekolah-sekolah di wilayah bantaran sungai tetap harus mendapatkan layanan MBG. Saat ini kami mencari mekanisme yang tepat agar distribusinya tetap merata meski jumlah siswanya sedikit,” ujar Arbert, Rabu (17/9/2025).

Data Pemko menyebutkan, jumlah target penerima MBG di Palangka Raya sebanyak 75.117 orang, namun hingga kini baru tercatat sekitar 42 ribu orang. Dari 20 dapur MBG yang ditargetkan beroperasi, masih ada 9 dapur yang belum berjalan, termasuk 4 dapur yang sedang dalam perbaikan.

Selain itu, Pemko juga mendorong percepatan pembentukan 5 dapur SPPG baru, melengkapi 15 dapur lain yang sudah berproses. Ke depan, akan dibuat peta SPPG dan peta sasaran sekolah sebagai bahan evaluasi bersama.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi, menekankan pentingnya pemanfaatan hasil budidaya ikan lokal untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG. Salah satu dapur di Temanggung Tilung XII membutuhkan sekitar 200 kilogram ikan fillet setiap minggu.

Saat ini, dapur baru berani menggunakan ikan patin dan dori fillet untuk mengurangi risiko anak-anak tertelan duri, sehingga menu ikan baru bisa disajikan sekali seminggu. Selebihnya, menu MBG diisi ayam dua kali dan telur dua kali seminggu.

“Ke depan, kami akan mencari cara agar kelompok usaha bisa menyiapkan ikan fillet. Ini akan kami kaji bersama, supaya program berjalan baik dan masyarakat lokal juga mendapat manfaat,” jelas Indriarti.

Program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui penyerapan produk budidaya dan UMKM setempat. (ter/cen)

BACA JUGA : Pemko Palangka Raya Sepakati Tiga Langkah Percepatan Program Makan Bergizi Gratis