8 Sekolah di Kotim Terendam Banjir, 3 Hentikan Belajar Tatap Muka

banjir kotim
Nampak genangan air akibat hujan deras di beberapa wilayah di Kotim, sebabkan aktivitas pendidikan terganggu. Foto: Ist

SAMPIT – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) turut mengganggu aktivitas pendidikan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim mencatat, sedikitnya delapan sekolah terdampak banjir, bahkan tiga di antaranya harus menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem Belajar dari Rumah (BDR).

Sekolah yang kini menerapkan BDR adalah SDN 1 Tumbang Tilap, SDN 1 Kawan Batu, dan SDN 1 Baampah. Sementara lima sekolah lainnya, yakni SDN 5 Samuda Kota, SDN 1 Samuda Kecil, SDN Kunjung Lampuyang, SDN 3 Lampuyang, serta SMPN Satap 2 Teluk Sampit, masih berusaha melaksanakan pembelajaran tatap muka meski ikut terdampak banjir.

Kondisi paling memprihatinkan terjadi di SDN 1 Tumbang Tilap. Meski bangunan sekolah berbentuk panggung kayu, ketinggian air yang terus naik kini sudah hampir mencapai ruang kelas. Situasi tersebut memaksa pihak sekolah untuk meliburkan siswa demi keselamatan.

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menegaskan keselamatan siswa maupun guru menjadi prioritas utama.
“Jika banjir sudah mengganggu kesehatan dan keselamatan, maka sekolah wajib mengambil tindakan sesuai kondisi masing-masing,” tegasnya, Kamis (18/9/2025).

Ia juga meminta seluruh sekolah terdampak aktif melaporkan perkembangan kondisi, lengkap dengan dokumentasi berupa foto maupun video.
“Ini penting agar kami bisa segera menyampaikan laporan ke pimpinan daerah sekaligus menyiapkan penanganan sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Banjir yang melanda Kotim kali ini menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan. Di tengah keterbatasan sarana, sekolah harus berupaya menjaga proses belajar tetap berjalan tanpa mengabaikan keselamatan peserta didik. (pri/cen)

BACA JUGA : Kotim Siaga 48 Hari, Tujuh Kecamatan Terendam Banjir