PRESTASI gemilang kembali ditorehkan SMA Negeri 2 Sampit. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, sekolah yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur ini sukses meraih juara pertama Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar Kebangsaan jenjang SMA/MA/SMK tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Tahun ini, tim SMAN 2 Sampit yang diperkuat Frisco, Algrin, Fathir, Jia, Garen, Tiona, Beril, Rena, Anjani, dan Tifa, kembali mempertahankan tradisi emas setelah melewati perjuangan panjang penuh lika-liku.
Di tengah riuh kebahagiaan, salah satu anggota tim, Beril, mengungkapkan rasa bangganya.
“Saya merasa senang dan bangga terhadap diri saya dan teman-teman. Motivasi terbesar kami adalah mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya sambil tersenyum, Rabu (10/9/25).
Kemenangan ini bukan hadiah instan. Mereka digembleng dengan latihan intensif, tak sekadar menghafal ratusan soal, tetapi juga menyelami makna dari setiap butir Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Seusai kelas, mereka masih duduk belajar, berdiskusi, dan mengasah mental.
Namun perjalanan tak selalu mulus. Pada babak semifinal, mereka sempat mendapatkan nilai nol di sesi pertama. Suasana menegang, pesimisme sempat menyelimuti tim.
“Tapi mental juara tidak mudah runtuh. Di babak berikutnya, kami bangkit dan berhasil mengumpulkan 85 poin, nilai tertinggi di antara semua tim,” kenang Beril dengan mata berbinar.
Di balik kemenangan, ada dukungan besar dari sekolah. Kepala sekolah, guru-guru, bahkan teman-teman seangkatan memberikan semangat penuh. Tim juga mendapat dispensasi agar bisa fokus berlatih.
“Kami sangat bersyukur karena sekolah memberi ruang dan dukungan maksimal. Kepala sekolah pun selalu memotivasi kami untuk percaya diri,” tutur Beril.
Guru pembina tim, Resti Sitorus, yang juga pengajar Pendidikan Pancasila, mengaku bangga dengan pencapaian anak didiknya.
“Ini juara ketiga berturut-turut, dan sebelumnya kami juga sudah pernah ke tingkat nasional. Latihan sempat tertunda beberapa kali, tapi saya selalu menyisipkan materi penting di setiap kesempatan belajar,” jelasnya.
Resti juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah atas konsistensi menggelar ajang ini.
“Saya salut dengan Dinas Pendidikan. Acara ini sangat spektakuler karena mendorong siswa untuk benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.
Tiga tahun berturut-turut juara. Dari angka nol ke skor tertinggi. Dari kabupaten kecil menuju panggung nasional. SMAN 2 Sampit membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat tim, dan dukungan tulus, mimpi besar bukanlah hal mustahil. (*)
Penulis: Siti Nur Marifa
Editor: Vinsensius
BACA JUGA : Nanad Yustantinova, Anak Disabilitas dari Pulang Pisau Ukir Prestasi Lewat Bocce