Aksi Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Sempat Memanas, DPRD Kotim Janji Kawal Aspirasi Massa

dprd kotim
Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil bersama Ketua DPRD Kotim, wakil dan anggotanya saat duduk bersama dalam mendengarkan aspirasi massa demontrasi, Senin (1/9/2025). Foto: Apri

SAMPIT – Suasana di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) memanas saat ratusan massa dari Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil menggelar aksi unjuk rasa, Senin (1/9/2025).

Sejak pagi, massa bergantian berorasi hingga sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan. Kericuhan dipicu penolakan massa terhadap ajakan audiensi di ruang paripurna. Mereka menuntut Ketua DPRD Kotim Rimbun menemui langsung pengunjuk rasa di jalan.

Beberapa massa juga meluapkan kekecewaan dengan mencoret dinding gedung DPRD menggunakan berbagai tulisan bernada sindiran.

Situasi akhirnya mereda setelah Ketua DPRD Kotim Rimbun bersama Wakil Ketua I Juliansyah, Wakil Ketua II Rudianur, serta sejumlah anggota dewan menemui massa. Mereka duduk bersama untuk mendengarkan aspirasi secara langsung.

Dalam dialog, massa menilai DPRD belum maksimal memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka menyuarakan tujuh tuntutan utama, di antaranya:

  • Meminta DPRD Kotim memanggil Kapolres dan jajarannya untuk mendengar aspirasi rakyat.
  • Mendesak Kapolres Kotim menyampaikan permintaan maaf terbuka atas dugaan arogansi aparat.
  • Menuntut pertanggungjawaban Polri atas insiden yang menelan korban jiwa, termasuk kasus pelindasan Affan Kurniawan.
  • Mendorong reformasi total di tubuh Polri, termasuk pencopotan Kapolsek Mentaya Hulu.
  • Meminta Polri memastikan tidak ada lagi tindakan represif terhadap masyarakat.
  • Mengevaluasi kinerja Polres Kotim terkait kasus-kasus kriminal yang belum terselesaikan.
  • Meminta DPRD mengawal dan mengawasi kinerja aparat penegak hukum agar tidak terjadi penindasan terhadap rakyat.

Ketua DPRD Kotim Rimbun menegaskan siap mengawal aspirasi masyarakat.

“Kami akan mengawal agar permasalahan ini bisa diusut tuntas oleh pihak kepolisian,” tegasnya.

Koordinator Lapangan Aksi, Wahyu Ceria Alhamdulillah, menyebut pihaknya mengapresiasi respons DPRD. Namun ia menegaskan aksi susulan bisa kembali digelar jika tuntutan tidak ditindaklanjuti.

“Esensinya aspirasi kami sudah diterima dan disetujui, baik oleh Polri maupun DPRD Kotim. Tapi kami akan terus mengawal dan memastikan realisasinya,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa yang sempat tegang itu akhirnya ditutup dengan penandatanganan surat tuntutan bersama antara Ketua DPRD Kotim dan Kapolres Kotim. (pri/cen)

BACA JUGA : Hadapi Wacana Demo, Ketua DPRD Kotim Tegaskan Terbuka Terima Aspirasi Masyarakat