SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mendorong pengembangan pariwisata dengan konsep kreatif dan inovatif tanpa harus menggelontorkan anggaran fantastis.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, mencontohkan potensi Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit yang telah menyedot biaya pengembangan cukup besar. Menurutnya, fasilitas yang ada sayang jika tidak dimanfaatkan secara optimal.
“Bisa saja digelar festival layang-layang setahun sekali untuk menarik pengunjung,” kata politisi Partai Golkar itu di Sampit, Minggu (10/8/2025).
Riskon mengungkapkan, ide tersebut terinspirasi dari hasil kaji banding pihaknya ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Di sana, festival layang-layang rutin digelar setiap tahun dan mampu menarik peserta hingga dari luar negeri, meski tanpa anggaran besar.
Menurutnya, yang terpenting dalam mengembangkan pariwisata adalah kreativitas dalam mengemas potensi yang ada agar memiliki daya tarik unik. Ia menilai minat masyarakat Kotim terhadap permainan layang-layang cukup tinggi, sehingga berpeluang menjadi daya tarik wisata baru.
Selain itu, Riskon juga menyoroti pola pengelolaan aset wisata di sejumlah daerah yang diserahkan kepada pemerintah desa atau kelurahan. Konsep ini dinilai efektif karena pengelola setempat lebih memahami kebutuhan dan potensi daerah, serta dapat memanfaatkan kearifan lokal.
“Cara ini bisa menjadi solusi atas keterbatasan SDM dalam memelihara aset wisata di Kotim, sementara pemerintah daerah bisa fokus pada promosi hingga keluar daerah,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan pengembangan sektor pariwisata di Kotim dapat dilakukan dengan inovasi dan terobosan, sehingga destinasi seperti Pantai Ujung Pandaran bisa menjadi unggulan tanpa membebani anggaran daerah secara berlebihan. (pri/cen)