SAMPIT – Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sabtu (2/8/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim menyalurkan bantuan 12.000 liter air bersih ke desa tersebut yang dilanda krisis air.
Bantuan menyasar sekitar 60 titik, dengan prioritas wilayah RT 01 yang dihuni banyak warga kurang mampu.
Kepala BPBD Kotim, Multazam, menyampaikan bahwa distribusi air ini merupakan respon cepat atas permohonan resmi dari Camat Mentaya Hilir Utara berdasarkan laporan Kepala Desa Bagendang Permai.
“Permintaan tersebut langsung kami tindak lanjuti. Hari itu juga kami turunkan tiga mobil tangki ke lokasi,” ujar Multazam, Minggu (3/8/2025).
Distribusi air juga melibatkan perangkat desa, TNI/Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Multazam menambahkan, daerah seperti Dusun Balambit di desa tersebut memang belum terjangkau layanan PDAM karena lokasi terpencil.
Sebagian besar warga mengandalkan air hujan dan Sungai Mentaya. Namun, dalam beberapa hari terakhir, hujan tidak turun dan sungai mulai mengalami intrusi air laut sehingga terasa asin dan tidak layak konsumsi.
“Warga di sana banyak yang tidak sanggup beli air dari pihak swasta. Kalau air sungai pun harus diolah dulu, itu pun belum tentu cukup,” tambahnya.
Multazam menjelaskan, sejauh ini baru Desa Bagendang Permai yang mendapat distribusi air. Meski ada desa lain terdampak, namun belum ada permintaan resmi.
“Kami siap bantu desa lain, asal ada surat permohonan masuk. Tanpa itu, kami tak bisa turun,” tegasnya.
Ia berharap, pemerintah daerah juga menyiapkan solusi jangka menengah dan panjang untuk wilayah rawan krisis air setiap musim kemarau, seperti pembangunan embung atau sistem air bersih mandiri desa. (pri/cen)
BACA JUGA : Kotim Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla Selama 90 Hari