33 Titik Karhutla Terpantau, Pemko Palangka Raya Gelar Rakor Penetapan Status Siaga

karhutla
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas penetapan status siaga darurat Karhutla, Selasa (22/7/2025). Foto: Teri

PALANGKA RAYA – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai meningkat seiring masuknya musim kemarau. Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas penetapan status siaga darurat Karhutla, Selasa (22/7/2025).

Rakor dipimpin oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Gloriana Aden, serta dihadiri BPBD, BMKG, TNI, Polri, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.

Dalam pemaparannya, Plt. Kepala BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, melaporkan bahwa hingga 22 Juli 2025, telah terjadi 33 kejadian Karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 10,69 hektare.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Kecamatan Jekan Raya: 17 kejadian
  • Kecamatan Sebangau: 13 kejadian
  • Kecamatan Bukit Batu: 3 kejadian
  • Kecamatan Pahandut dan Rakumpit: nihil kejadian

“Kami terus lakukan patroli dan penyuluhan ke warga, terutama di wilayah rawan,” ujar Hendrikus.

Gloriana Aden mengingatkan bahwa Palangka Raya sebagian besar berada di atas lahan gambut, yang sangat rentan terbakar. Untuk itu, pemerintah telah memiliki regulasi pencegahan, di antaranya:

  • Perda No. 7 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla
  • Perwali No. 18 Tahun 2007 tentang Tanggung Jawab Pemilik Lahan

Namun, ia menyoroti masih adanya praktik pembukaan lahan dengan cara membakar, yang kerap dilakukan tanpa pengawasan dan berisiko besar menimbulkan bencana.

“Sering kali pembakaran tidak terkendali, inilah yang memicu Karhutla dan kabut asap,” tegas Gloriana.

Menurut BMKG, wilayah Kalimantan Tengah termasuk Palangka Raya mulai memasuki musim kemarau pada Juli 2025, dengan puncak kekeringan terjadi pada Agustus 2025. Pemko pun menyerukan agar semua pihak bersiap menghadapi potensi bencana.

Melalui rakor ini, Pemko berharap seluruh elemen masyarakat, mulai dari aparat hingga warga, aktif dalam pencegahan dan deteksi dini kebakaran, demi menghindari krisis kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya. (ter/cen)

BACA JUGA : Pemko Palangka Raya Dukung Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan Gratis untuk Anak Kurang Mampu