Rayakan Hari Anak Nasional, 60 Anak di Palangka Raya Antusias Ikuti Workshop Totebag Ecoprint Inklusif

hari anak nasional
Sebanyak 60 anak, termasuk penyandang disabilitas, berpartisipasi dalam workshop kreatif pembuatan totebag ecoprint dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Foto: MC Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Sebanyak 60 anak, termasuk penyandang disabilitas, berpartisipasi dalam workshop kreatif pembuatan totebag ecoprint dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Kegiatan yang dilangsungkan di Aula Telkom Palangka Raya pada Minggu (20/7/2025) ini mengusung tema “Tangan-Tangan Hebat Karya Bersahabat.”

Workshop ini merupakan kolaborasi antara Sekolah Rakyat Merdeka Kalteng, Turun Tangan Palangka Raya, Komunitas Pensil Kita, IGPK Kalteng, dan GMNI Universitas Palangka Raya. Tujuannya adalah menciptakan ruang inklusif yang menyenangkan, kreatif, dan edukatif bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa semua anak bisa tumbuh dan belajar bersama, tanpa sekat, tanpa stigma,” ujar Naswa, ketua panitia kegiatan.

Dalam workshop ini, peserta diberikan alat dan bahan untuk membuat ecoprint—sebuah teknik pewarnaan alami menggunakan dedaunan yang mudah diaplikasikan oleh anak-anak. Selain sebagai bentuk kreativitas, metode ini juga mengenalkan konsep ramah lingkungan.

Workshop ini menjadi ruang pembelajaran yang tidak hanya memacu kreativitas, tetapi juga mengajarkan toleransi, keberanian, dan empati. Para penyelenggara menekankan bahwa kegiatan seni dapat menjadi medium untuk menyampaikan nilai-nilai sosial dan inklusivitas.

“Ini bukan sekadar kegiatan seni, tapi juga pesan bahwa inklusivitas bisa dirayakan dengan cara yang sederhana dan hangat,” tambah Naswa.

Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bisa dilakukan lebih dari sekadar seremoni. Ada semangat pemberdayaan dan keberpihakan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.

“Kegiatan seperti ini bisa membangun rasa percaya diri, menghargai perbedaan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh,” pungkas Naswa.

Kegiatan ini pun diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk menciptakan lebih banyak ruang aman dan inklusif bagi anak-anak Indonesia. (cen)

BACA JUGA : Palangka Fair 2025: Pemko Targetkan Perputaran Uang Rp3 Miliar, Dorong UMKM Naik Kelas