KALTENGOKE.COM – Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas, membuat dunia kembali di ambang krisis besar. Rentetan serangan udara dan balasan rudal bukan hanya mengguncang wilayah Timur Tengah, tapi juga menimbulkan kekhawatiran global — termasuk bagi Indonesia.
Pada Jumat (14/6/2025) dini hari, Israel meluncurkan serangan udara ke sejumlah fasilitas penting di Iran, termasuk target nuklir di Teheran. Serangan ini menewaskan sejumlah petinggi militer dan ahli nuklir Iran, termasuk Ali Shamkhani, tokoh penting dalam diplomasi Iran-Amerika Serikat.
Tak tinggal diam, Iran membalas dengan menghujani Tel Aviv dengan rudal. Konflik semakin meluas saat Israel menyerang wilayah Yaman, menargetkan pemimpin militer kelompok Houthi.
Dikutip dari cnbcindonesia.com, konflik ini berpotensi menciptakan efek domino yang berbahaya bagi dunia. Berikut empat dampak mengerikan yang membuat dunia – termasuk Indonesia – harus waspada:
- Harga Minyak Melambung Gila-Gilaan
Timur Tengah adalah jantung pasokan minyak dunia. Saat konflik pecah, harga minyak global langsung melonjak tajam.
Harga minyak Brent naik 7% menjadi US$74,23/barel, bahkan sempat menyentuh US$78,50 – tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Minyak WTI melonjak 7,62% ke US$72,98/barel.
Potensi gangguan di Selat Hormuz, jalur pengiriman 18 juta barel per hari, bisa menjadi mimpi buruk bagi pasar energi dunia.
Dampaknya bagi Indonesia?
Perusahaan migas seperti MEDC, ELSA, dan ESSA bisa untung besar. Tapi subsidi BBM bisa jebol, anggaran negara tertekan, dan rakyat kena imbas kenaikan harga.
- Inflasi Global Mengancam
Harga minyak yang melesat akan ikut mengerek harga barang dan jasa. Biaya produksi dan logistik naik, inflasi bisa melonjak.
Negara-negara besar seperti AS, India, dan China akan terdampak. Bagi Indonesia, efeknya bisa berupa:
- Kenaikan harga bahan pokok.
- Daya beli masyarakat menurun.
- Potensi resesi jika inflasi tak terkendali.
- Dolar Menguat, Rupiah Tertekan
Ketika krisis meletus, investor memburu aset safe-haven seperti dolar AS.
- Indeks dolar naik ke 98,32, tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
- Nilai tukar rupiah melemah ke Rp16.310/US$, dan bisa terus tertekan jika perang tak mereda.
Mata uang negara-negara berkembang seperti Indonesia bisa makin rapuh jika ketidakpastian terus berlanjut.
- Pasar Keuangan Dunia Berguguran
Bursa saham dunia langsung rontok setelah serangan Israel ke Iran.
- Dow Jones turun 1,79%
- S&P 500 turun 1,13%
- Nasdaq anjlok 1,30%
Pasar Asia tak luput:
- Nikkei Jepang turun 0,89%
- Kospi Korea jatuh 0,87%
- ASX Australia melemah 0,21%
Bursa Eropa pun terkapar:
- CAC 40 Prancis anjlok 1,07%
- DAX Jerman turun 1,07%
- FTSE 100 Inggris ikut terkoreksi 0,39%
Investor global khawatir ketegangan ini berubah menjadi perang skala besar yang mengganggu ekonomi dunia.
Ketegangan Iran dan Israel bukan sekadar konflik regional ini bisa menjadi pemicu krisis energi, keuangan, dan geopolitik global. Indonesia pun harus bersiap menghadapi segala kemungkinan, dari fluktuasi rupiah hingga lonjakan harga barang. (*/cen)
BACA JUGA : Donald Trump Naikan Tarif Impor, Indonesia Kena 32 Persen