Willy-Habib Berkomitmen Maksimalkan Infrastruktur Demi Memajukan Kalteng

willy-habib
Calon gubernur Kalteng Willy Midel Yoseph saat berbincang-bincang santai, belum lama ini. FOTO: IST

PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadapi tantangan besar dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.

Menanggapi tantangan ini, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (Wagub) nomor urut 1, Willy Midel Yoseph dan Habib Ismail bin Yahya, mengumumkan komitmen mereka untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, terutama jaringan listrik dan jembatan penghubung antar desa, jika terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Willy, yang dikenal sebagai tokoh yang berpengalaman dalam dunia politik dan pengelolaan sumber daya alam (SDA), sering kali menyoroti potensi kekayaan alam Kalteng yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Menurutnya, daerah ini memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah, namun investasi yang masuk masih belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah iklim investasi yang dianggap kurang ramah, yang ditandai dengan berbagai persoalan, seperti tuntutan masyarakat mengenai plasma perkebunan yang belum terselesaikan serta kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas penambangan ilegal.

“Kalteng kaya akan SDA, tetapi sayangnya kita belum bisa memanfaatkannya secara optimal karena ada banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk iklim investasi yang masih perlu diperbaiki,” ujar Willy dalam dialog nya di UPR, belum lama ini.

Dalam visi mereka, pasangan Willy-Habib menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Meski demikian, mereka juga menekankan bahwa percepatan pembangunan ekonomi dan investasi di Kalteng tidak boleh mengabaikan aspek kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Willy-Habib menegaskan bahwa pembangunan yang mereka rancang harus seimbang antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Kami akan memastikan investasi yang masuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Ini adalah kunci bagi pembangunan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Selain itu, mereka berkomitmen untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan sosial yang saat ini menghambat perkembangan ekonomi, seperti sengketa lahan antara masyarakat lokal dan perusahaan perkebunan. Pasangan ini berjanji akan memberikan perhatian serius pada isu-isu sosial ini, sehingga tidak hanya investasi yang berjalan lancar, tetapi juga keadilan bagi masyarakat.

Salah satu fokus utama pasangan calon ini adalah pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman. Mereka mengidentifikasi bahwa keterbatasan infrastruktur, khususnya jembatan dan akses listrik, menjadi penghambat utama bagi masyarakat di daerah terpencil. Karena itu, mereka berjanji akan mempercepat pembangunan jembatan yang menghubungkan desa-desa terpencil serta memperluas akses jaringan listrik ke seluruh desa di Kalteng.

“Pembangunan infrastruktur bukan hanya soal fisik, tapi juga soal membuka peluang dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat di desa-desa yang selama ini sulit dijangkau. Dengan adanya listrik dan akses jalan yang baik, kami berharap pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya mereka yang tinggal di kota besar,” tutupnya. (ifa)