KUALA KURUN – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Binartha menyampaikan, bahwa warga mengeluhkan adanya aktifitas truk mengangkut hasil produksi batu bara tanpa penutup bak, saat melintasi Jalan Kuala Kurun – Palangka Raya.
“Saya turut prihatin atas apa yang menjadi keluhan warga, terkait truk perusahaan besar swasta (PBS) yang mengangkut hasil produksi tanpa penutup,” ujar Binartha, Senin (13/5/2024).
Dia mengakui, pihaknya mendukung apa yang dikeluhkan warga lantaran masih banyak truk PBS yang membawa hasil produksinya tidak memperhatikan keselamatan bagi pengguna jalan lainnya. Terdapat truk angkutan batu bara tanpa adanya penutup bak tersebut bisa membahayakan.
“Apapun yang diangkut oleh truk itu, baik hasil produksi harus pakai penutup, terutama truk yang mambawa batu-bara. Jika tidak, maka dapat mangganggu kesehatan masyarakat pengguna jalan,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Binartha meminta, para aparat penegak hukum maupun intansi terkait dapat menegur dan segera disosialisasikan. Tujuannya itu untuk kepentingan bersama, agar pengguna jalan umum lebih aman dan keselamatan akan terjaga.
“Saya ketahui, bahwa debu batu bara ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena bersifat fibrogenik yang dapat menimbulkan efek spesifik berupa fibrosis jaringan interstisial paru-paru,” ujarnya.
Terpisah, Heri salah seorang warga Gumas mengaku, bahwa truk PBS yang membawa emas hitam tanpa penutup sangat memprihatinkan. Bahkan, kadang-kadang bisa jatuh di jalan dan bisa berbahaya jika kendaraan lain berada di belakangnya.
“Sebagai pengguna motor dampaknya sering saya rasakan. Kejadian ini sering ditemukan dan merupakan fakta yang jelas. Kepada instansi yang memiliki kewenangan untuk duduk bersama dengan para vendor agar masalah ini bisa selesai,” pungkasnya. (rdo/abe)