Selama Februari, Frekuensi Penerbangan di Kalteng Menurun

RILIS BPS: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, saat menyampaikan rilis BPS.  Foto : Hardi
PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, menyampaikan frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah selama Februari 2024 menurun sebesar 14,86 persen dibanding Januari 2024, dari 821 penerbangan menjadi 699 penerbangan.
“Frekuensi penerbangaan selama Februari 2024 lebih rendah dibanding frekuensi penerbangan pada bulan yang sama tahun 2023 maupun tahun 2022,” ucapnya, saat menyampaikan rilis di Kantor BPS Kalteng, Senin (1/4/2024).
Ia juga menjelaskan, penurunan frekuensi penerbangan diikuti dengan penurunan jumlah penumpang. Jumlah penumpang angkutan udara mengalami penurunan sebesar 13,69 persen, dari 86.581 orang pada Januari 2024, menjadi 74.732 orang pada Februari 2024.
“Penurunan terbanyak berasal dari penumpang yang datang yaitu sebesar 23,03 persen, sedangkan penurunan dari penumpang yang berangkat sebesar 2,80 persen,” jelasnya.
Sementara itu, volume arus barang yang menggunakan angkutan udara juga mengalami penurunan sebesar 7,78 persen. Penurunan ini terutama berasal dari volume barang bagasi yang dibongkar yaitu sebesar 27,86 persen. Selain itu, untuk volume barang bukan bagasi yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 11,96 persen dan yang dimuat turun 7,73 persen.
Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, frekuensi penerbangan pada Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 23,10 persen, yaitu dari 909 penerbangan pada Februari 2023 menjadi 699 penerbangan di Februari 2024.
“Jika dilihat dari bandar udara yang digunakan, selama Februari 2024 terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara di Kalimantan Tengah, dibanding bulan sebelumnya,” ungkapnya.
Penurunan terjadi di seluruh bandara di Kalimantan Tengah. Jumlah penumpang di Bandara H. Asan Sampit turun sebesar 50,54 persen (dari 4.984 orang menjadi 2.465 orang), Bandara Iskandar Pangkalan Bun turun sebesar 17,65 persen (dari 30.020 orang menjadi 24.721 orang), Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya turun 7,37 persen (dari 47.888 orang menjadi 44.360 orang), dan bandara lainnya juga turun sebesar 13,64 persen (dari 3.689 orang menjadi 3.186 orang).
“Penumpang angkutan udara di Kalimantan Tengah terkonsentrasi di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya (59,36 persen), diikuti Bandara Iskandar Pangkalan Bun (33,08 persen), Bandara H. Asan Sampit (3,30 persen), dan bandara lainnya (4,26 persen),” ujarnya.
Sementara itu, total volume arus barang mencapai 1.221 ton yang terdistribusi melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya (72,89 persen), Bandara Iskandar Pangkalan Bun (22,19 persen), Bandara H. Asan Sampit (3,69 persen), dan bandara lainnya (1,23 persen). (rdi/cen)