SAMPIT– Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tidak hanya untuk ibu hamil dan bayi di bawah lima tahun (Balita) saja. Kalangan lanjut usia (Lansia) pun juga memiliki Posyandu sendiri.
Menariknya fasilitas kesehatan untuk pelayanan masyarakat lanjut usia (lansia) ini merata di seluruh kecamatan, sebagian besar di kelurahan dan desa-desa. Dengan adanya posyandu itu, para lansia dapat dengan mudah memeriksakan diri untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Posyandu untuk lansia sekarang sudah ada di semua kecamatan di Kotim. Begitupula di kelurahan dan desa. Jadi lansia akan lebih mudah mendapatkan akses kesehatan,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, belum lama ini.
Dirinya mengatakan, posyandu untuk lansia sangat penting untuk menunjang dan menjaga kualitas hidup para lansia di Kotim. Karena posyandu merupakan layanan kesehatan terkecil yang paling dekat dengan keseharian dan kehidupan masyarakat.
“Fasilitas kesehatan Posyandu ini adalah fasilitas yang dekat dengan warga. Sehingga lansia kita dapat dengan mudah mendapatkan fasilitas kesehatan dan menjaga kualitas hidup orang tua kita,” ujar Halikin
Menurutnya dengan adanya posyandu lansia tersebut, maka pemeriksaan kesehatan dapat dengan mudah dilakukan. Jika ada terdeteksi gangguan kesehatan, maka bisa melakukan perujukan ke puskesmas terdekat sebagai garda pertama untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Jika ada indikasi gangguan kesehatan, maka bisa dirujuk ke puskesmas terdekat. Sehingga bisa ditangani lebih lanjut sebagai penanganan tingkat pertama,” ucap Halikin.
Ditegaskan ada beberapa program pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia. Seperti pelayanan pemeriksaan fisik, penyuluhan kesehatan, kegiatan olahraga, dan kegiatan non fisik yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi sosial.
“Di posyandu lansia itu ada beberapa program seperti pemeriksaan fisik dan lain-lain. Sehingga dengan adanya fasilitas itu, lansia kita bisa ditingkatkan kualitas hidupnya,”ucapnya.
Posyandu Lansia itu diharapkan tidak hanya sebagai wadah untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, akan tetapi juga ajang silaturahmi dan bertukar fikiran sehingga para lansia tidak merasa sendirian. Karena interaksi sosial bisa meningkatkan kebahagiaan.
“Di sana mereka bisa bersosialisasi, curhat dan bertukar fikiran. Sehingga mereka tidak merasa sendiri karena punya teman,” tutupnya (bah/to).
BACA JUGA: Tabrakan di Jembatan Nusa, Satu Nyawa Melayang
Kotim Miliki Kotim Miliki