387 Kasus HIV-AIDS di Kalteng

Kasus HIV-AIDS
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul. Foto:MMCKALTENG

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul, mengatakan terdapat enam strategi pencegahan dan pengendalian kasus HIVAIDS dan PIMS.

Yakni,  penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota, peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV-AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu.

Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dan PIMS berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan, penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional, pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah dan penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.

Penemuan kasus baru di Kalteng pada Tahun 2021 melalui klinik Konseling dan Tes (KT) sebanyak 121 kasus, dan melalui klinik Tes dan Inisiasi Petugas Kesehatan (TIPK ) sebanyak 143 kasus, sehingga jumlah kasus baru HIV-AIDS di Kalteng pada Tahun 2021 yaitu, sebanyak 264.

Pada periode Tahun 2022, penemuan kasus baru melalui layanan KT yaitu 215 kasus, dan melalui layanan TIPK sebanyak 172 kasus, sehingga total penemuan kasus baru Tahun 2022 yaitu sebanyak 387.

“Capaian indikator Program HIV AIDS dan PIMS pada Tahun 2022 (Januari – September 2022) yaitu, insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV), persentase orang dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA on ART), persentase ODHA baru ditemukan yang memulai ART, persentase Pasien Sifilis yang Diobati,” katanya.

Sementara untuk jumlah layanan pengobatan, dukungan dan perawatan (PDP) di Kalteng semakin meningkat. Pada Tahun 2019 jumlah layanan PDP hanya sebanyak delapan layanan, jumlah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2022, layanan PDP yang ada di Kalteng berjumlah 20 layanan, layanan tersebut ada di 10 rumah sakit dan 10 puskesmas. Masih di Tahun 2022 telah disulkan sebanyak 27 layanan PDP baru, hingga saat ini proses aktivasi masih berada di pusat.

“Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu dalam rangka pendalaman materi dan memperbaharui informasi dalam pelaksanaan program HIV-AIDS dan PIMS yang nantinya akan disampaikan oleh narasumber. Semoga dengan waktu tiga hari ini, kita bisa megoptimalkan ilmu yang dibagikan oleh para narasumber yang berkompeten di profesinya masing-masing,” tutup Suyuti saat memberikan sambutan dalam kegiatan Orientasi Layanan Tes dan Pengobatan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Training Private Clinic Tahun 2023 bagi Fasilitas Layanan Kesehatan Swasta, bertempat di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Rabu (8/3/2023) dilansir dari mmckalteng. (cen)

Baca Juga: Petugas Jaga saat Napi Kabur Diperiksa