Harga Gas Elpiji 3 Kg di Pelosok Meroket

Gas Elpiji 3 Kg
Alexius Esliter

PALANGKA RAYA – Mahalnya harga jual Gas Elpiji 3 Kg menjadi salah satu aspirasi yang mengemuka yang disampaikan oleh masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh legislator provinsi asal Dapil Kalteng II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, Alexius Esliter usai melaksanakan reses perseorangan di 10 desa, 4 Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur pada pekan kemarin.

“Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, diketahui harga jual Gas Elpiji 3 Kg di sana berkisar Rp 40 sampai Rp 50 ribu per tabungnya. Harganya jauh lebih mahal dari harga telah ditetapkan pemerintah pusat yakni berkisar Rp 18 ribu per tabungnya,” ujar Alex saat dibincangi, kemarin.

Lanjut Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kotawaringin Timur ini berpendapat tingginya harga jual gas ukuran 3 Kg ini mungkin dikarenakan adanya kesalahan dalam pendistribusian.

Pasalnya, jika melihat dari kondisi jalan di wilayah tersebut, memang ada beberapa titik yang mengalami kerusakan, namun itu tidak semuanya. Sebab, beberapa jalan masih dapat dilalui dan berfungsi secara baik meski itu tidak semuanya telah dilapisi aspal.

“Sehingga alasan untuk kendala jalan, hal ini dirasa tidak terlalu berpengaruh pada tingginya harga jual gas LPG ukuran 3Kg kepada masyarakat di wilayah pedesaan. Akan tetapi lebih dikarenakan sistem pendistribusiannya selama ini melalui agen-agen distribusi yang ada di wilayah perkotaan,” ujarnya lagi.

Terkait hal itu, sambung Alex mengungkapkan sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu, ia juga pernah meminta agar pendistribusian gas LPG ukuran 3 Kg dapat diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Desa (KopDes). Sehingga, diharapkan dapat benar-benar sampai ke desa dan harga jualnya pun akan lebih terjangkau oleh masyarakat di desa.

“Ketika ini benar-benar bisa diterapkan, maka saya meyakini harga jual gas LPG ukuran 3Kg akan jauh lebih murah dan relatif lebih terjangkau oleh masyarakat di desa. Maksimal untuk harga jual subsidi (+) ongkos angkutan, berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung,” katanya.

Sekedar menginformasikan, adapun kunjungan reses perseorangan dilaksanakan pada 26 Februari hingga 5 Maret 2023 pekan kemarin, di sejumlah desa yang tersebar di Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Mentaya Hulu, Kecamatan Baamang, serta beberapa desa di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. (rul/abe)