Pekerjaan Jembatan Karungen Terganggu Akibat “Diterjang” Banjir

Pekerjaan Jembatan Karungen
Lokasi pembangunan Jembatan Karungen, Tewah dilanda banjir mengakibatkan jembatan darurat tidak bisa beroperasi, Jumat (9/9/2022). Foto: DPU Gumas

KUALA KURUN – Saat ini, pengerjaan proyek pembenahan Jembatan Karungen, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) terkendala banjir. Pasalnya beberapa pekan terakhir ini hujan terus mengguyur daerah itu, sehingga air pun akhirnya menggenangi lokasi proyek perbaikan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gumas Baryen melalui Kabid Bina Marga Bambang Jaya menyampaikan, akibat hujan yang terus menguyur hingga terjadi banjir di wilayah setempat.

Hal itu, yang mempengaruhi pekerjaan struktur jalan dan jembatan, karena itu memang merupakan tempat terbuka.

“Akibat hujan terjadi banjir saat pembangunan jembatan dan jalan akan terkendala dalam pelaksanaan maupun lokasi yang tergenang  seperti pembangunan jembatan Karungen di Tewah. Dimana pembuatan jembatan darurat itupun sudah hampir satu bulan ini terkendala,” ucap Bambang Jaya dibincangi, Jumat (9/9/2022) lalu.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut tidak hanya di daerah lokasi saja yang terkendala tetapi untuk pengangkutan material juga, dapat terkendala karena cuaca yang sekarang ini tidak dapat diprediksi.

Ia mencontohkan, jika setiap mulai pembangunan menggunakan oprit itu pun semua terendam.

“Namun kita tetap masih berupaya walaupun terendam oleh banjir, untuk secepatnya bisa melaksanakan kegiatan. Itu yang kami harapkan, dapat terselesaikan, khususnya di jembatan darurat untuk Jembatan Karungen itu,” timpalnya.

Kemudian apabila sudah terealisasi jembatan darurat itu, sambung dia, supaya melanjutkan pelaksanaan kegiatan, didalam pembuatan pondasi sumuran dapat selesai. Setelah itu, bisa memasang rangka baja setelah itu dilanjutkan penimbunan dan lain-lainnya.

“Bukan hanya Pekerjaan jembatan itu saja yang terhambat tetapi perbaikan ruas jalan Batu Nyiwuh Sei Riang juga terhambat, karena banjir ini. Maka dari itu kami sangat berharap adanya musim kemarau tidak terlalu lama tiga Minggu saja itu pun sudah bisa membantu pekerjaan itu,” imbuhnya. (nya/abe)