TAMIANG LAYANG – Guna melestarikan Sastra Lisan Tumet Leut Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, melaksanakan Pelatihan Revitalisasi Sastra Lisan Tumet Leut pada Siswa-siswa jenjang SLTP dan SLTA di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Sabai menjelaskan, bahwa Tumet Leut merupakan budaya bernyanyi atau bertutur dengan menggunakan Bahasa Pangunraun (Sastra Kuno Dayak Maayan), biasanya dinyanyikan dalam acara adat Natas Ban’nyang di pemenuhan hukum adat pernikahan warga Dayak Maanyan.
“Seni ini tidak hanya menyajikan keindahan nada, tetapi juga menyajikan keindah bertutur yang sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun,” katanya kepada awak media, akhir pekan kemarin.
Dijelaskannya, kegiatan pelatihan ini terselenggaran berkat ada kerjasama yang baik antara Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur.
Dimana sebutnya tujuan kegiatan ini untuk menarik minat dan kepedulian penutur muda terhadap sastra lisan, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah.
“Serta menjaga kelestarian sastra lisan milik masyarakat di daerah Kalimantan Tengah agar tidak punah dan meregenerasi dan membina penutur muda dalam menjaga sastra lisan di daerah agar berkelanjutan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur berharap, Kegiatan Festival Tumet Leut Bagi Generasi Muda SLTP dan SLTA se-Kabupaten Barito Timur, dalam Rangka Pelestarian dan Pendokumentasian Sastra Lisan Daerah mampu mendokumentasikan salah satu sastra lisan hidup di tengah masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya Dayak Ma’ayan.
“Dari upaya pendokumentasian tersebut, nantinya dapat menguatkan dan melestarikan sastra lisan di daerah agar tidak punah serta dapat meningkatkan kreativitas, apresiasi dan rasa bangga masyarakat pada sastra lisan,” tandasnya. (ell/abe)