Mayoritas Masyarakat Pedalaman Masih Bergantung Sumber Daya Alam

Mayoritas Masyarakat
Anggota DPRD Kalteng, Sirajul Rahman

PALANGKA RAYA – Mayoritas masyarakat di daerah pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng) masih bergantung pada hasil Sumber Daya Alam (SDA). Sehingga tingkat perekonomian mereka akan mengikuti potensi Sumber Daya Tersebut.

Hal ini disampaikan oleh sekretaris Fraksi Gabungan DPRD Kalteng, Sirajul Rahmat. Ketua PKS Kalteng ini menyampaikan, bahwa kondisi masyarakat yang masih tergantung pada SDA, secara ekonomi berdampak ditengah pandemi Covid-19.

Karena, hasil SDA terebut selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, juga dijual. Terlebih di pasar tradisional, dan maksimal  dikirim ke pasar desa tetangga.

Disampaikannya, pemerintah harus memberikan edukasi kreatif dalam memajukan pola ketergantungan tersebut. Maksudnya, pemerintah dapat membuat program edukasi, bagiamana mengelola hasil alam tersebut, dikemas kreatif.

“Seperti masyarakat yang mengumpulkan kelakai yang tumbuh liar. Pemerintah bisa memberikan edukasi ke masyarakat itu. Kalakai tersebut dapat dibudidaya, dibuat dalam kemasan baik dan dapat dipasarkan secara aman. Ajarkan masyarakat tersebut mengenal teknologi, agar dapat memanfaatkan dunia sosial untuk promosi,” katanya.

Dirinya juga mengatakan dalam program pembangunan, pemerintah jangan hanya terpatok pada infrastruktur. Tetapi diperhatikan dan digencarkan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya memberikan edukasi dan memberi solusi.

Oleh karena itu diharapkan pemerintah juga dapat memperhatikan peningkatan perekonomian masyarakat, tentunya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

“Perhatian akan pembangunan secara menyeluruh pada berbagai sektor itu penting. Dari situ lah suatu daerah bisa dikatakan maju dan berkembang,” kata Anggota DPRD Kalteng, Sirajul Rahman, belum lama ini.

Sirajul mengungkapkan, selama ini ketergantungan masyarakat dengan SDA khususnya di Kalteng masih cukup tinggi. Sehingga, pada waktu ketika salah satu dari komoditi yang dihasilkan dari SDA itu turun maka perekonomian masyarakat juga terkena imbasnya.

Dirinya juga mencontohkan juga seperti halnya masyarakat bergantung pada hasil rotan dan apabila harga rotan itu mengalami penurunan, maka akan berdampak langsung pada pendapatan mereka.

Dia pun tidak memungkiri apa yang dilakukan pemerintah dalam memaksimalkan pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Akan tetapi hal tersebut perlu dibarengi dengan membuat berbagai terobosan atau program yang bisa mengarah langsung kepada peningkatan perekonomian masyarakat disuatu daerah.

“Pemberantasan kemiskinan itu sangat penting, maka dari itu perlu adanya pembinaan ekonomi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat,” pungkasnya. (rul/abe)