TAMIANG LAYANG – Akibat terdampak Covid-19, membuat penanganan narkotika di Kabupaten Barito Timur (Bartim) masih belum bisa maksimal dilakukan, karena adanya pemangkasan anggaran di Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bartim.
Hal itu disampaikan, Wakil Bupati Habib Said Abdul Saleh. Padahal menurutnya, narkotika menjadi masalah serius seluruh elemen masyarakat.
Orang nomor dua di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah tersebut mengakui, penurunan terhadap dukungan anggaran, karena persoalan Covid-19. Sehingga segala kegiatan, khususnya dalam langkah pencegahan melalui sosialiasi dan penyuluhan terkendala.
“Kita mengharapkan Covid-19 cepat berlalu. Jadi segala kegiatan terkait antisipasi bahaya narkoba kepada generasi penerus di Bartim kembali gencar,” ucap Wabup kepada awak media, belum lama ini.
Pemerintah Pusat hingga di daerah mengetatkan pengeluaran. Recofusing anggaran dilakukan untuk fokus dalam penanganan Covid-19.
Wabup menambahkan, persoalan penurunan anggaran terjadi sejak 2020. Kedepan, pria yang juga menjabat Ketua BNK Bartim tersebut mengharapkan, alokasi peruntukannya bisa kembali normal.
Lanjutnya, terhadap bahaya narkotika hendaknya juga bisa terus disuarakan seluruh elemen warga. Apabila terdapat adanya informasi peredaran gelap barang haram di lingkungan tempat tinggal bisa diinformasikan supaya segera ditindaklanjuti.
“Narkotika musuh kita bersama, saya mengharapkan, masyarakat juga berpartisipasi aktif untuk menekan peredaran walaupun dalam situasi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (ell/abe)