Laki-laki dan perempuan diberi kesempatan dan hak yang sama sebagai “manusia”, untuk berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Serta memperoleh kesempatan dan hak yang sama dalam hal menikmati hasil pembangunan.
Bagi Anastasia, tantangan sebagai seorang Polwan terutamanya Kapolsek perempuan yakni, saat dihadapkan dengan tantangan tugas di lapangan.
“Pastinya ada (tantangan tugas), tak jarang ada pihak yang meragukan kemampuan kita sebagai perempuan, karena seringkali perempuan dicap sebagai kaum yg lemah atau kelompok rentan,” kata Anastasia.
Namun, lanjutnya, dirinya tak pernah merasa ragu untuk menunjukkan kemampuan secara maksimal, bekerja dengan tulus, ikhlas dan tidak lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME.
Ditengah maraknya diskriminasi sosial terhadap perempuan. Anastasia justru bersyukur dirinya tinggal di Indonesia yang sering kali justru memprioritaskan perempuan dalam beberapa hal tanpa ada diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat.
