TAMIANG LAYANG– Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Timur (Bartim), dr Jimmi WS Hutagalung, mengatakan pihaknya akan menggandeng Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat untuk percepatan vaksinasi.
“Kita mulai kesulitan mencari warga untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis satu banyak yang menolak untuk disuntik vaksin,” belum lama ini.
Menurutnya, warga yang tersisa atau tidak mengikuti vaksinasi banyak yang menolak untuk divaksin, karena terpengaruh kabar bohong atau hoaks berkaitan halal dan haramnya vaksin yang dipergunakan.
Kemenag Bartim diharapkan bisa melakukan pendekatan dan komunikasi serta menjelaskan terkait program vaksinasi yang saat ini gencar dilaksanakan pemerintah.
“Saya sangat mengharapkan masyarakat bisa berpikir jernih tentang vaksinasi dan tidak mudah mempercayai kabar bohong yang beredar,” kata Jimmi.
Kata dia lagi, jika ada informasi yang kurang jelas terkait vaksinasi maka, bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat, maupun pihak-pihak yang berkompeten terkait vaksinasi.
Jimmi juga menegaskan, hinga saat ini belum ada permasalahan terkait masalah keamanan vaksin. Selain itu, belum ada kasus meninggal dunia karena divaksin bahkan pasien mengalami gejala berat ikutan pasca vaksinasi pun tidak ada.
“Yang dirasakan pasca vaksinasi pada umumnya hanya nyeri lengan pada bekas suntikan dan hanya demam saja,” tandasnya. (ell/cen)
BACA JUGA : Bupati Bartim Respon Positif Arahan Mensos RI, Terkait Waspada Puncak Hujan di Februari