PALANGKA RAYA – Personel kepolisian dari Polresta Palangka Raya dan Polda Kalteng saat ini telah mendirikan 11 posko banjir untuk masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya.
Sebanyak 11 posko sudah bediri di kawasan pemukiman warga yang terendam banjir. Posko tersebut diisi oleh Tim Gabungan Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya.
“Untuk saat ini kami prioritaskan keselamatan masyarakat ditengah banjir. Posko-posko sudah didirikan untuk evakuasi warga seeta memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir,” kata Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa, Senin (15/11/2021).
Menurutnya, walaupun posko tersebut sifatnya sementara untuk melayani masyarakat setempat dan sembari menunggu banjir yang merendam rumah warga surut.
Warga diimbau agar mengungsikan diri, apabila air meninggi dan membutuhkan pelayanan kesehatan.
Disamping itu, pihaknya masih berjalan melakukan langkah evakuasi warga, khususnya di kawasan Mendawai, Kota Palangka Raya.
Padatnya penduduk membuat pihak kepolisian dan tim SAR dari berbagai pihak lainnya lebih bekerja extra mengevakuasi masyarakat.
“Untuk posko dari banjir yang melanda wilayah Mendawai ini, nantinya ada tiga dapur umum yang sudah disiapkan. satu dapur umum dari BPBD Kota Palangka Raya dan dua dapur umum dari Satuan Brimob,” beber Sandi.
Menurut Kapolresta, untuk saat ini kebutuhan masyarakat harus dinomorsatukan, baik dari segi pertolongan maupun pemenuhan kebutuhan makanan.
“Dan pastinya masyarakat juga membutuhkan obat-obatan akibat dampak dari banjir ini. Banjir juga menimbulkan berbagai penyakit bagi warga,” katanya.
Sejauh ini menurut data yang dihimpun, banjir telah merendaam 1.650 dan berdampak pada 4.000 jiwa di dua kecamatan yang krusial yakni, Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Pahandut.
Sandi juga mengimbau kepada masyarakat agar mengawasi anak-anaknya saat terjadinya banjir. Terlebih menghindari aliran listrik yang masih aktif.
“Sementara dari kordinasi dengan PLN listrik sudah dipadamkan. Untuk orang tua saya minta agar mengawasi anak-anaknya jangan saat bermain air,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Kalteng, Kombes Pol Danang Pamudji melalui Kasubbid Kespol, Kompol dr. Parlihutan Sitindaon, untuk sementara ini sudah ada beberapa warga yang mengungsi terutama lansia.
“Beberapa kasus ada yang kedinginan karena banjir. Ada yang kasus hipertensi, asma, dan penyakit-penyakit yang sifatnya mendadak,” bebernya.
Kalau untuk penyakit yang menyerang massal, saat ini masih belum ada. Pihaknya telah menyediakan tempat istirahat yang diperuntukkan bagi para pengungsi agar mereka bisa istirahat.
Selain menampung pengungsi, di Posko Pasar Kahayan ini menyediakan kebutuhan air bersih, makanan, pelayanan kesehatan.
“Kita juga menyiapkan perosnel di sini 3 shift bergantian. Rata-rata lima orang setiap jaga,” tandasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Banjir Rendam Pasar Kahayan, Pedagang Tutup Lebih Awal
BACA JUGA : Banjir Semakin Parah, Pemko Palangka Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat
BACA JUGA : Banjir di Mendawai Terparah Sejak 2,5 Dekade Terakhir