PALANGKA RAYA – Banjir yang merendam pemukiman padat penduduk di kawasan Mendawai akibat luapan Sungai Kahayan memaksa warga setempat harus mengungsi, Senin (15/11/2021) pagi. Banjir kali ini terparah sejak 2,5 dekade terakhir.
Hampir seluruh rumah warga Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka Raya, Kecamatan Jekan, Kota Palangka Raya, terendam banjir.
Bahkan wilayah yang sebelumnya tak pernah terendam banjir, kini harus mengalami luapan air hingga ketinggian mata kaki sampai lutut orang dewasa.
Peristiwa saat ini menurut warga setempat merupakan banjir terparah setelah kurang lebih 26 tahun terakhir.
Yang juga menyebabkan ratusan masyarakat harus mengungsi di rumah keluarganya masing-masing ataupun di tenda pengungsian yang telah didirikan oleh kepolisian dan BPBD setempat.
Chris Bangkan (62) salah satu warga setempat terpaksa sementara ini mengungsi di tenda pengungsian bersama anak bungsunya.
Menggunakan selimut warna oranye, ia duduk sambil menutupi tubuhnya yang kedinginan akibat banjir yang merendam rumahnya di Jalan Mendawai II, mencapai sepinggang orang dewasa.
“Iya ini banjir terparah dibanding tahun sebelumnya. Banjir sebelumnya itu tidak pernah masuk sampai ke dalam rumah saya, tapi kali ini air masuk. Padahal tiang rumah itu tingginya 3 meter,” katanya.
Menurutnya rendaman banjir yang terjadi saat ini dirasa terparah sejak dua setengah dekade terakhir.
“Sebelumnya itu juga pernah banjir seperti ini juga pernah terjadi, namun sudah cukup lama. Kalau tidak salah pada tahun 1995,” ungkap ini sembari menahan tubuhnya yang menggigil.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tini Suwanto. Selama puluhan tahun tinggal di Jalan Mendawai, ketinggian air seperti saat ini baru dirasakan pertama kali.
“Selama saya 23 tahun tinggal disini, baru kali ini merasakan banjir seperti ini. Sebelumnya air tidak pernah masuk hingga ke dalam rumah,” urainya.
Pemilik Yayasan Mutiara Hati ini harus menyelamatkan barang-barang harganya, terkhusus data-data yayasan yang dikelolanya tersebut. Karena banjir ini dinilai cepat mengalami kenaikan debit air.
Tolak ukurnya sudah dapat dilihat dari teras rumah, sepinggang orang dewasa, barang-barang berharga diusahakan yang bisa terselamatkan. Termasuk data-data yayasannya.
“Datangnya air ini cukup cepat. Banjir mulai dirasakan sejak 3 hari yang lalu, air semakin tinggi dan akhirnya masuk ke rumah warga,” pungkasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Sejak Pagi Belum Makan, Warga Mendawai Harapkan Makanan Siap Saji
BACA JUGA : Ketinggian Air Capai 1 Meter, Ratusan Warga di Mendawai Pilih Mengungsi
BACA JUGA : Nenek dan Dua Remaja Disabilitas Dievakuasi dari Banjir