PALANGKA RAYA – Proses evakuasi seorang lansia bernama Suciati (76) dalam kondisi sakit terjebak banjir di dalam rumahnya di Gang Simponi, Jalan Ahmad Yani, Kota Palangka Raya, berjalan dramatis.
Ketinggian air kurang lebih 1 meter. Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kota Palangka Raya, Polsek Pahandut, Koramil dan Kecamatan Pahandut serta relawan ERP, Sabtu (13/11/2021), dengan menggunakan tandu, petugas gabungan mengevakuasi nenek tersebut dari dalam rumahnya untuk diantar ke Posko Pengungsian di SDN 1 Langkai.
Suciati diketahui mengalami sakit diebates selama kurang lebih 2 tahun, sehingga tak dapat berjalan menuju posko pengungsian yang telah disiapkan.
Selain itu, hingga dini hari pukul 01.00 WIB. Petugas gabungan juga mengevakuasi dua orang remaja penyandang disabilitas bernama Riki dan Riko, yang terjebak banjir dalam rumahnya di Jalan Flamboyan dengan ketinggian yang sama sekitar 1 meter.
“Posko banjir sudah kami dirikan dan malam ini kami mengevakuasi warga yang perlu dilarikan ke pengungsian. Keadaan air sudah mencapai pinggang sehingga harus kami evakuasi,” kata Berlianto.
Siang hari, menurut Berlianto air tak setinggi malam ini, karena pada siang hari diketahui air masih di ketinggian 30 centimeter.
“Kiriman juga dari daerah hulu sehingga memang tak bisa dihindari dan terpasa mendirikan posko,” kata Camat.
Lanjut dia, di lapangan air semakin meninggi namun kesiapan dari kecamatan dan bantuan dari BPBD akan bisa mengantisipasi banjir di wilayah Pahandut.
Sementara itu, satu per satu warga mulai berdatangan di posko pengungsian untuk menyelamatkan diri dari rendaman banjir.
“Potensi banjir di Pahandut hampir menyeluruh hanya di Kelurahan Panarung yang tidak karena tak berbatasan dengan sungai,” kata Camat.
Menurut data BPBD Kota Palangka Raya per tanggal 13 November 2021, sudah ada 17 Kelurahan yang terendam banjir dengan total 9.907 jiwa yang terdampak luapan air sungai setempat. (rdo/cen)
BACA JUGA : Lakalantas Renggut 41 Nyawa di Jalanan Kota Palangka Raya