Waspada! Polusi dan Paparan AC Jadi Ancaman Serius Kesehatan Mata

ac
Seorang pasien tengah melakukan pemeriksaan mata di Klinik Utama Pangkalan Bun Eye Center. FOTO: FAHRUDDIN FITRIYA

PANGKALAN BUN – Di balik tingginya mobilitas masyarakat yang kerap terpapar polusi dan debu jalanan, serta durasi panjang bekerja di bawah hembusan AC, tersimpan ancaman nyata bagi kesehatan indra penglihatan. Gejala Sepet, Perih, dan Lelah (SePeLe), bukan sekadar kelelahan mata biasa. Kondisi tersebut merupakan alarm alami yang menandakan serangan sindrom mata kering.

Dokter Spesialis Mata dari Klinik Utama Pangkalan Bun Eye Center, dr. Agus Ariyanto, Sp.M, memperingatkan bahwa lingkungan modern menjadi faktor utama pemicu rusaknya stabilitas lapisan air mata.

“Udara dingin dari AC mempercepat penguapan air mata secara drastis, sementara polusi dan debu di luar ruangan mengiritasi permukaan mata secara terus-menerus. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi mata kering ini berisiko memicu iritasi kronis hingga luka permanen pada kornea,” tegas dr. Agus saat ditemui di Kliniknya, Sabtu (27/12/2025).

Faktanya, prevalensi mata kering di wilayah urban telah menyentuh angka mengkhawatirkan yakni 41 persen. Sebagai langkah penyelamatan instan, dr. Agus merekomendasikan penggunaan tetes mata yang memiliki kandungan spesifik seperti INSTO Dry Eyes. Produk ini mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC), sebuah zat yang dirancang khusus dengan karakteristik menyerupai air mata alami manusia.

Karena formulasinya yang serupa dengan cairan alami mata, tetes mata ini mampu menggantikan fungsi pelumasan yang hilang, melapisi kornea, serta mengurangi gesekan saat berkedip. Hasilnya, sensasi mengganjal dan perih dapat teratasi dengan cepat tanpa menimbulkan efek iritasi tambahan.

Selain solusi praktis tersebut, dr. Agus menekankan pentingnya pertahanan mandiri melalui pola 20-20-20. Metode ini mengharuskan seseorang mengistirahatkan mata setiap 20 menit, dengan melihat objek sejauh 20 kaki (minimal 6 meter), selama 20 detik untuk merelaksasi otot mata.

Tak hanya itu, dr. Agus juga membagikan tips perlindungan ekstra bagi masyarakat yang sering berada di lingkungan ekstrem:

  • Tingkatkan Frekuensi Berkedip: Secara sadar berkedip lebih sering untuk meratakan lapisan air mata secara alami.
  • Hindari Kontak Langsung dengan AC: Jangan biarkan hembusan angin AC mengenai wajah secara langsung dan gunakan alat pelembap udara (humidifier) di ruangan tertutup.
  • Proteksi Luar Ruangan: Gunakan kacamata pelindung saat berkendara untuk menghalau debu dan polusi.
  • Hidrasi dan Kompres: Jaga kecukupan asupan air putih dan lakukan kompres hangat pada kelopak mata di rumah untuk melancarkan produksi kelenjar minyak mata.

“Satu hal yang paling dilarang adalah mengucek mata saat terasa perih atau kemasukan debu, karena tindakan ini berisiko besar melukai kornea,” tambah dr. Agus.

Jangan tunggu hingga pandangan kabur atau mata terasa sangat mengganjal. Segera atasi gejala SePeLe dengan kombinasi penggunaan tetes mata yang tepat dan pola perlindungan yang benar. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan mata, layanan medis tersedia lengkap di Klinik Utama Pangkalan Bun Eye Center. (Fahruddin Fitriya/cen)