Masih Ada SPBU Kosong Jelang Nataru, SKY Desak Pertamina Benahi Distribusi BBM

sky
Anggota Komisi XII DPR RI, Sigit K. Yunianto saat melakukan sidak ke Depo Pertamina Pulang Pisau. Foto: Ist

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi XII DPR RI, Sigit K. Yunianto (SKY), menegaskan pentingnya kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penegasan tersebut disampaikan saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Depo Pertamina Pulang Pisau, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis).

Menurut Sigit, momentum Nataru selalu diikuti dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, sehingga ketersediaan BBM harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi kelangkaan di tingkat SPBU. Ia meminta jajaran Pertamina setempat memastikan distribusi BBM berjalan optimal dan tidak mengalami hambatan.

“Untuk Kalimantan Tengah harus menjadi prioritas. Jangan sampai suplai BBM tersendat, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru seperti sekarang ini,” tegas Sigit.

Ia mengungkapkan, dalam sejumlah rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi XII DPR RI dengan jajaran pimpinan Pertamina, telah berulang kali ditekankan agar keterlambatan distribusi BBM dari depo ke SPBU tidak lagi terjadi. Namun di lapangan, ia masih menemukan persoalan yang sama.

“Dua hari yang lalu saya masih melihat ada beberapa SPBU yang kosong di Palangka Raya. Ini tentu menjadi perhatian serius, karena Palangka Raya adalah ibu kota provinsi,” ujarnya.

Sigit menilai, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, perekonomian daerah, serta sektor transportasi dan logistik. Oleh karena itu, ia meminta Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi BBM di Kalteng.

Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa SKY itu menyampaikan bahwa seluruh data dan temuan yang diperolehnya selama turun ke daerah pemilihan (dapil) akan dibawa dan dibahas secara khusus dalam pertemuan dengan direksi Pertamina di tingkat pusat.

“Apa yang saya dapat di dapil, baik keluhan masyarakat maupun kondisi di lapangan, ini akan menjadi bahan pembahasan dalam diskusi bersama direksi Pertamina. Harapannya, ada solusi konkret agar distribusi BBM ke depan bisa lebih baik,” tegasnya.

Sigit juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pertamina, pemerintah daerah, serta pihak terkait lainnya agar kebutuhan BBM masyarakat selama periode Nataru dapat terpenuhi dengan aman dan lancar, tanpa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. (cen)