38 Peserta Pesparani Palangka Raya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak, 14 Dirawat Inap

Pesparani
Sebanyak 38 peserta Pesparani Katolik I Kontingen Palangka Raya diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap nasi kotak di GOR Indoor Serbaguna, Minggu (23/11/2025). Foto: Ist

PALANGKA RAYA – Suasana ruang IGD Rumah Sakit (RS) Betang Pambelum, Minggu (23/11/2025) sore, dipenuhi kepanikan. Sebanyak 38 peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I dari Kontingen Palangka Raya diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu kotakan saat sarapan di GOR Indoor Serbaguna, Jalan Tjilik Riwut Km 5.

Puluhan peserta tersebut mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, muntah, hingga diare. Menyikapi situasi itu, panitia bidang kesehatan segera merujuk para peserta yang terdampak ke RS Betang Pambelum untuk mendapatkan penanganan medis.

Hingga pukul 18.40 WIB, perawatan intens masih dilakukan. Lobi dan ruang IGD penuh oleh peserta Pesparani dan keluarga yang menunggu dengan cemas hasil pemeriksaan.

Rusriendi (62), orang tua salah satu peserta yang dirawat, menceritakan bahwa anaknya, Evan (31), mulai muntah berulang kali setelah memakan nasi kotak yang dibagikan panitia.

“Waktu di rumah, anak saya muntah delapan kali. Sampai di RS masih muntah empat kali dan bolak-balik ke WC,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa menu nasi kotak berisi ayam suwir, nasi, telur dadar, bihun, dan pisang. Gejala yang dialami anaknya juga dirasakan banyak peserta lain, mulai dari usia remaja hingga dewasa.

Ketua Pelaksana Pesparani sekaligus Kepala DPMPTSP Provinsi Kalteng, Sutoyo, menyampaikan bahwa dari 38 orang yang terdampak, 24 peserta masih berada di RS, dengan satu orang masih mengalami muntah.

“14 orang peserta harus rawat inap, lima persiapan pulang, dan lima lainnya masih screening,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa waktu konsumsi makanan peserta berbeda-beda, berkisar antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

“Yang masuk (ke RS) juga tidak bersamaan, sesuai kondisi masing-masing. Ada yang masuk jam 2, jam 3,” tambahnya.

Saat ditanya apakah makanan yang dikonsumsi sudah basi, Sutoyo belum bisa memastikan. Ia menekankan bahwa 11 kabupaten/kota yang mengikuti Pesparani memesan makanan dari katering berbeda.

“Kebetulan yang kena musibah ini kontingen Palangka Raya. Kontingen lain tidak ada masalah,” katanya.

Menurutnya, proses pengolahan hingga penyajian makanan dari katering telah sesuai standar. Beberapa peserta juga memilih beribadah terlebih dahulu sebelum makan, sehingga jeda waktu konsumsi bisa berbeda.

Sutoyo memastikan bahwa panitia menanggung seluruh biaya perawatan peserta kontingen Palangka Raya yang dirawat.

“Kami bertanggung jawab penuh. Harapan kami semua segera pulih,” ujarnya.

Panitia Pesparani berharap peserta yang masih dirawat dapat cepat sembuh dan kembali mengikuti rangkaian kegiatan. (ter/cen)