PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, angkat suara terkait maraknya antrean panjang pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU Pertamina di wilayah Kalteng. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengambil langkah cepat dan tidak tinggal diam menghadapi persoalan ini.
Dalam acara silaturahmi bersama rekan media, Gubernur menjelaskan bahwa pihaknya telah memanggil manajemen Pertamina serta instansi terkait untuk meminta penjelasan mengenai kelangkaan dan antrean panjang yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami sudah memanggil mereka (Pertamina). Kenapa sampai begini? Katanya ini soal pasokan dan pendistribusian. Kami juga menerima banyak laporan, termasuk dari masyarakat tentang pelangsir-pelangsir yang ikut memperparah kondisi,” ujarnya, Jumat (21/11/25).
Ia menegaskan bahwa laporan masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan distribusi BBM akan ditindaklanjuti. Jika diperlukan, pihaknya akan meneruskan laporan tersebut kepada aparat berwajib.
“Tolong sampaikan ke kami. Nanti kami akurasikan dan kirim ke pihak berwajib. Kami pun tidak senang melihat warga harus mengantre panjang, bahkan seperti mengemis untuk membeli minyak. Ini bukan kondisi yang seharusnya terjadi,” tegasnya.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa kelangkaan BBM tidak hanya terjadi di Palangka Raya, tetapi juga di berbagai daerah lain seperti Pangkalan Bun, bahkan merata di wilayah Indonesia. Situasi ini, lanjutnya, telah dilaporkan kepada pemerintah pusat.
“Ibu saya saja bahkan harus membeli minyak sampai ke Palangka Raya. Ini bukan hanya terjadi di satu daerah, tetapi hampir di seluruh Indonesia. Kami juga sudah melapor ke pusat agar segera ada solusi,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis, Agustiar menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali memanggil Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pertamina untuk memperkuat koordinasi guna memperbaiki distribusi BBM dan memastikan pasokan tetap aman.
“Kami tidak tinggal diam. Kami ingin persoalan ini cepat selesai karena menyangkut kebutuhan masyarakat. Tenang saja, kami bersama rakyat dan akan bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” tutup Gubernur. (ifa/cen)



