PALANGKA RAYA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan proses pemulihan pasokan BBM, khususnya Pertamax, terus berjalan optimal setelah muncul antrean di sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya dan beberapa wilayah lain di Kalteng.
Gangguan distribusi dipicu oleh keterlambatan kedatangan kapal suplai Pertamax di Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau, titik suplai utama untuk Palangka Raya, akibat kendala cuaca. Selain itu, terjadi peningkatan signifikan konsumsi Pertamax Series di masyarakat.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun, menegaskan bahwa langkah cepat dan terukur telah dilakukan untuk memastikan kondisi segera normal.
“Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan langsung melakukan penyesuaian dan percepatan pemenuhan pasokan dari titik suplai utama yang memasok ke wilayah Palangka Raya. Kami juga melakukan antisipasi perbantuan suplai Pertamax dari terminal lainnya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” jelas Edi.
Menurut Edi, penyaluran harian Pertamax di Palangka Raya selama November 2025 berada pada rata-rata 112 KL per hari, dan pihaknya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan tersebut. Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya, yang sebelumnya menggelar rapat khusus membahas ketersediaan dan distribusi BBM.
Edi menegaskan bahwa antrean BBM yang terjadi tidak berkaitan dengan isu kuota BBM.
“Kuota BBM subsidi di Palangka Raya dan Kalteng diproyeksikan aman hingga akhir tahun. Untuk produk non-subsidi seperti Pertamax memang tidak ada kuota, tetapi penyalurannya menyesuaikan permintaan dan pasokan. Terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan Pertamax,” ujarnya.
Edi juga meluruskan isu yang menyebutkan bahwa BBM mengandung etanol dapat merusak mesin.
“Informasi itu tidak benar. Penggunaan etanol adalah bagian dari program energi bersih Pemerintah. Semua produk BBM, termasuk Pertalite, telah melalui pemeriksaan dan memenuhi spesifikasi ketentuan Pemerintah,” tegasnya.
Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh SPBU di Palangka Raya tetap menerapkan prosedur penerimaan BBM sesuai standar. Hal ini memastikan produk yang diterima masyarakat tetap aman dan berkualitas.
“Kami memprioritaskan kelancaran suplai serta keamanan produk. Tim operasional dimaksimalkan untuk mempercepat proses pemulihan dan menjaga ketersediaan BBM di seluruh SPBU,” tutup Edi.
Pertamina mengimbau masyarakat yang memerlukan informasi atau ingin menyampaikan laporan terkait layanan dan produk untuk menghubungi Pertamina Contact Center 135, email pcc135@pertamina.com, atau media sosial resmi @pertamina135. (*/cen)



