SAMPIT – Kondisi jembatan kayu di Jalan Walter Condrad, yang menghubungkan Baamang Tengah dan Baamang Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kini menjadi sorotan serius dari kalangan legislatif.
Anggota DPRD Kotim Dapil II, Marudin, mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah perbaikan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, jembatan tersebut sudah lama mengalami kerusakan parah. Kayu ulin yang menjadi penopang utama tampak melengkung dan rapuh, sementara bagian atasnya menurun hingga membahayakan pengguna jalan yang melintas setiap hari.
“Kalau dibiarkan, ini bisa memakan korban. Kondisinya sudah sangat berbahaya dan ramai dibahas di media sosial. Pemerintah harus segera turun tangan,” tegas Marudin saat rapat kompilasi pembahasan APBD 2026, Senin (27/10/2025).
Politikus PKB ini menilai, meskipun badan Jalan Walter Condrad telah diperbaiki dan kini mulus, perhatian terhadap fasilitas jembatan belum maksimal. Ia mengingatkan agar pemerintah daerah tidak hanya fokus pada perbaikan jalan, tetapi juga memastikan sarana penunjang seperti jembatan tetap aman digunakan.
“Fasilitas umum seperti ini tidak boleh diabaikan. Pemerintah harus cepat bertindak agar tidak ada korban akibat kelalaian,” tambahnya.
Sementara itu, warga sekitar juga menyampaikan kekhawatiran mereka. Sejumlah papan kayu di jembatan tampak lepas, dan bagian tengah jembatan mulai menurun, membuat pengendara harus melintas perlahan agar tidak terperosok.
Jembatan Walter Condrad merupakan akses penting yang menghubungkan Jalan Desmon Ali dengan Jalan Samekto, serta menjadi jalur utama menuju kawasan perumahan baru di wilayah Baamang Hulu.
Kerusakan yang terus dibiarkan dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah tersebut. (pri/cen)
BACA JUGA : Revitalisasi Sekolah dan Puskesmas di Jalur Poros Kalteng Jadi Sorotan DPRD Kotim



