Anggie Lan Sari dari Kolam Renang Pangkalan Bun Menuju Medali Emas

Anggie Lan Sari
Anggie Lan Sari, siswi SMK Negeri 1 Pangkalan Bun, meraih satu medali emas dan dua perak pada Kejuaraan Renang Antar Pelajar dan Klub se-Kalimantan Tengah Tahun 2025, baru-baru ini. Foto: Humas Disdik Kobar

SUARA gemericik air di kolam renang bukan sekadar latar biasa bagi Anggie Lan Sari. Bagi siswi kelas X SMK Negeri 1 Pangkalan Bun ini, suara itu adalah panggilan untuk berlatih, berjuang, dan menorehkan prestasi. Panggilan itu akhirnya terjawab dengan raihan satu medali emas dan dua medali perak pada Kejuaraan Renang Antar Pelajar dan Klub se-Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang digelar di Palangka Raya, awal Oktober lalu.

Anggie berhasil meraih medali emas pada nomor 50 meter gaya dada, serta dua medali perak di nomor 50 meter gaya punggung dan gaya bebas. Prestasi ini sekaligus mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten Kotawaringin Barat di ajang olahraga pelajar tingkat provinsi.

Bagi sebagian remaja, akhir pekan mungkin waktu bersantai. Namun bagi Anggie, itu adalah waktu untuk berlatih. Sejak pagi, ia rutin menjalani latihan yang menuntut stamina, disiplin, dan ketekunan tinggi.

“Renang itu bukan sekadar olahraga, tapi latihan disiplin,” ujar Anggie dengan senyum percaya diri.

Latihan yang ia jalani bisa mencapai tiga jam per sesi. Rutinitas tersebut melatih ketahanan fisik sekaligus membentuk mental juara.

Lahir di Demak, 12 November 2009, Anggie sudah akrab dengan air sejak kecil. Kini ia tergabung di Klub Renang Salsabila dan mewakili Tim Akuatik Indonesia Kabupaten Kotawaringin Barat.

“Awalnya berat, tapi lama-lama saya merasa kolam renang adalah rumah kedua saya,” tambahnya.

Setiap medali yang diraihnya menjadi bukti dedikasi dan kerja keras sepanjang tahun. Anggie bersaing ketat dengan perenang muda terbaik se-Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa keberhasilan lahir dari konsistensi dan usaha tanpa henti.

Di sekolah, Anggie juga dikenal memiliki nilai akademik yang baik. Ia membuktikan bahwa prestasi akademik dan non-akademik bisa berjalan beriringan.

“Saya ingin membuktikan kita bisa berprestasi di banyak bidang. Tidak perlu memilih satu, yang penting disiplin dan fokus,” ujarnya.

Kepala SMK Negeri 1 Pangkalan Bun, Drs. M. Radjab Akbar, menyampaikan kebanggaan atas prestasi siswanya.

“Kami sangat bangga dengan Anggie. Siswa kami tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu bersinar di bidang non-akademik. Sekolah akan terus mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan pembinaan siswa berpotensi,” katanya.

Prestasi ini juga tidak lepas dari peran pelatih, guru, dan keluarga yang terus memberikan dukungan moral.

“Kami selalu mendorong Anggie untuk fokus dan menikmati prosesnya. Prestasi akan mengikuti usaha,” ujar pelatihnya.

Kisah Anggie Lan Sari menjadi inspirasi bagi generasi muda Kotawaringin Barat. Ia menunjukkan bahwa kerja keras, konsistensi, dan dukungan lingkungan sekitar dapat mengantarkan siapa pun meraih mimpi besar.

Bagi Anggie, medali emas hanyalah simbol. Yang lebih penting adalah proses panjang yang mengajarkan arti perjuangan, disiplin, dan semangat pantang menyerah — nilai-nilai yang membentuknya menjadi juara sejati. (*)

Penulis: Siti Nur Marifa

Editor: Vinsensius

BACA JUGA : Dari Huruf ke Harapan! Kisah Sekolah Rakyat Kotim Membentuk Generasi yang Tak Menyerah