SAMPIT – Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendesak pemerintah daerah segera melakukan perbaikan permanen terhadap Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Kondisi jembatan yang terus mengalami kerusakan meski sudah beberapa kali diperbaiki dinilai semakin membahayakan pengguna jalan.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Paliansyah, mengatakan, jembatan yang menjadi akses utama masyarakat ini telah lama dikeluhkan warga. Upaya perbaikan sementara dinilai tidak lagi efektif karena kerusakan terus berulang.
“Pemerintah perlu mempertimbangkan pembangunan permanen, bukan hanya pemeliharaan sementara yang setiap tahun rusak kembali,” tegasnya saat rapat kerja Komisi IV bersama Dinas SDABMBKPRKP, pada Selasa (21/10/2025).
Jembatan yang melintasi Sungai Mentawa ini memang kerap mengalami kerusakan serius, seperti kayu penyangga yang patah, pelat besi yang terlepas bahkan hilang, serta baut yang mulai kendor akibat usia. Parahnya lagi, aktivitas penggalian tanah oleh warga sekitar untuk menguruk tanjakan justru dikhawatirkan memperlemah struktur fondasi jembatan.
“Selama ini perbaikan hanya dilakukan seadanya, tapi tak lama kemudian rusak lagi. Ini sudah jadi keluhan lama masyarakat dan perlu solusi permanen,” tambah Paliansyah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menjelaskan bahwa rencana pembangunan permanen sebenarnya telah masuk dalam agenda pemerintah sejak tahun 2023. Namun, perencanaan dan feasibility study (FS) sempat tertunda akibat efisiensi anggaran.
“Tahun 2023 sebenarnya sudah dianggarkan untuk FS dan perencanaan, tapi karena efisiensi anggaran ditunda. Tahun ini, insyaallah FS akan kami lanjutkan kembali,” ujarnya.
Ia menambahkan, dua jembatan yang menjadi perhatian utama, yakni Jembatan Sei Mentawa 1 (Jembatan Patah) dan Jembatan Sei Mentawa 2 di Jalan Iskandar, memiliki tantangan teknis tersendiri, terutama terkait lahan dan jenis konstruksi yang harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
“Setelah FS selesai, baru bisa ditentukan konstruksi yang paling tepat agar jembatan kuat dan tahan lama. Kondisi Jembatan Patah tetap menjadi perhatian kami,” jelasnya.
Sambil menunggu pembangunan permanen, pemerintah daerah akan terus melakukan pemeliharaan berkala agar jembatan tetap dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat. (pri/cen)
BACA JUGA : DPRD Kotim Desak Pertamina Perketat Pengawasan SPBU Pasca Video Pelangsir Viral