KURSI Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah menjadi sorotan politik paling menarik tahun ini. Posisi strategis itu bukan sekadar jabatan struktural, melainkan simbol arah baru partai banteng di salah satu basis terkuatnya di luar Jawa.
Di tengah dinamika regenerasi kader, muncul sejumlah nama yang dinilai memiliki peluang besar menempati kursi nomor satu partai berlambang kepala banteng itu. Enam di antaranya mencuat sebagai figur dominan. Arton S Dohong, Sigit K Yunianto, Wiyatno, Yohanes, Lohing Simon, dan Supian Hadi.
Masing-masing membawa karakter politik dan basis kekuatan yang berbeda. Ada yang mewakili arus struktural, loyalis senior, hingga figur populis yang dekat dengan rakyat.
Sebagai Ketua DPD PDIP Kalteng sekaligus Ketua DPRD Kalteng, Arton S Dohong menjadi figur yang paling mapan secara struktural dan politik.
Dalam Pemilu 2024, PDIP di bawah kepemimpinannya mampu meraih 295.749 suara, mempertegas dominasinya di Bumi Tambun Bungai.
Politikus kelahiran 14 Agustus 1962 ini pernah menjabat Bupati Gunung Mas (2014–2019) dan Wakil Bupati (2008–2013). Pengalaman panjang di eksekutif dan legislatif menjadikannya sosok dengan modal kuat untuk kembali memimpin partai.
Namun, posisinya juga menghadapi tantangan regenerasi. DPP PDIP disebut ingin mendorong penyegaran kepemimpinan di daerah, termasuk di Kalteng. Hal ini menjadi faktor yang dapat membuka peluang bagi figur lain.
Nama Sigit K Yunianto atau SKY tak bisa dilepaskan dari denyut nadi organisasi PDIP Kalteng. Sebagai Sekretaris DPD dan kini Anggota DPR RI (2024–2029), SKY dikenal sebagai motor administratif dan organisatoris partai.
Sebelumnya, ia memimpin DPRD Kota Palangka Raya (2019–2024) dan dianggap punya kemampuan manajerial serta komunikasi lintas faksi.
Kedekatannya dengan akar kader dan pengaruhnya di struktur internal membuat SKY menjadi figur realistis untuk melanjutkan kepemimpinan di DPD PDIP Kalteng. Terutama jika DPP mencari pemimpin yang solid di internal partai.
Di sisi lain, Muhammad Wiyatno, Bupati Kapuas sekaligus Bendahara DPD PDIP Kalteng, membawa kombinasi pengalaman eksekutif dan legislatif yang lengkap. Politikus kelahiran 25 Februari 1973 ini sebelumnya menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalteng (2019–2024), dan dikenal sebagai sosok pekerja tenang namun efektif.
Wiyatno termasuk kader muda yang mampu menjembatani generasi senior dan junior dalam partai. Karakternya yang moderat bisa menjadi aset penting jika PDIP ingin menampilkan wajah kepemimpinan baru yang lebih segar.
Nama Yohanes, Ketua DPC PDIP Kapuas dan Wakil Ketua I DPRD Kapuas, mencerminkan sosok kader yang tumbuh dari bawah. Meski tidak sepopuler para seniornya, ia memiliki ketahanan politik luar biasa di wilayah yang kompetitif.
Yohanes bisa menjadi representasi semangat pembaruan PDIP. Figur lapangan yang memahami denyut aspirasi akar rumput.
Jika DPP PDIP menginginkan figur dengan semangat regeneratif, nama Yohanes berpeluang menjadi pilihan kejutan.
Supian Hadi, mantan Bupati Kotawaringin Timur dua periode (2010–2021), merupakan sosok yang tak bisa diabaikan. Latar belakangnya sebagai Ketua DPRD Kotim dan pengalaman panjang di birokrasi menjadikannya politisi matang dengan daya tarik massa yang kuat.
Meski sempat gagal dalam Pilgub Kalteng, popularitas Supian tetap tinggi, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Daya tarik populisnya bisa menjadi modal penting bagi PDIP dalam menjaga basis elektoral di wilayah barat Kalteng.
Ketika suhu internal memanas, partai selalu membutuhkan sosok penyeimbang. Dalam konteks ini, Lohing Simon, anggota DPRD Kalteng yang dikenal loyal, dianggap mampu memerankan posisi tersebut.
Sebagai kader senior yang dihormati lintas faksi, Lohing bisa menjadi pilihan kompromi jika tarik-menarik politik antarblok tidak menemukan titik temu.
Dalam semangat kesetaraan dan regenerasi perempuan, muncul pula nama Maryani Sabran, anggota DPRD Kalteng yang dikenal dekat dengan konstituennya.
Sebagai politisi perempuan PDIP, Maryani dipandang mampu meneruskan semangat kepemimpinan perempuan yang diwariskan Megawati Soekarnoputri.
Dikutip dari Antara, terdapat 14 nama yang kini tengah digodok DPP PDIP sebagai calon Ketua DPD PDIP Kalteng, di antaranya Arton S Dohong, Sigit K Yunianto, Lohing Simon, Yohanes, H. Muhammad Wiyatno, Dendy Mahaputra, Sakariyas, Nyelong Inga Simon, Yetro Midel Yoseph, Maryani Sabran, H. Supian Hadi, Artaban, Yeni Maria Marselina Kahta, dan H. Halikinnor.
Belasan nama itu merupakan hasil penjaringan dari tingkat PAC hingga DPC di seluruh Kalteng. DPP PDIP diyakini akan mempertimbangkan keseimbangan antara pengalaman, loyalitas, dan semangat pembaruan.
Siapa pun yang akhirnya ditetapkan DPP sebagai Ketua DPD PDIP Kalteng, tantangannya tidak ringan. Ia harus menjaga soliditas partai di tengah fragmentasi politik lokal sekaligus menyiapkan strategi menghadapi Pilkada 2029 dan Pemilu 2030.
Kursi Ketua DPD bukan lagi soal siapa yang paling senior, tetapi siapa yang paling siap membawa PDIP Kalteng menuju babak baru kepemimpinan politik yang lebih adaptif, terbuka, dan berpihak pada rakyat. Siapa yang akan duduk di tahta merah Kalteng? Loyalis tua, atau kader pembaharu? (*)
Penulis: Vinsensius (Pemred Kaltengoke.com)
Sumber Data: id.wikipedia.org