PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 49 miliar untuk pengadaan seragam dan sepatu gratis bagi siswa baru jenjang SMA, SMK, dan Sekolah Khusus (SKh). Namun, bantuan ini diprioritaskan untuk siswa dari keluarga tidak mampu, menyusul membeludaknya jumlah siswa baru tahun ajaran 2025/2026.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, M. Reza Prabowo, menyebutkan bahwa bantuan awalnya dirancang untuk seluruh siswa baru, namun direvisi karena jumlah peserta didik baru melebihi target.
“Awalnya kita perkirakan 33 ribu siswa, tapi ternyata mencapai sekitar 35.500 orang. Maka bantuan kita fokuskan untuk yang benar-benar tidak mampu,” jelas Reza, Jumat (25/7/2025).
Berdasarkan arahan Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, bantuan lengkap berupa empat stel seragam (putih abu-abu, batik, pramuka, olahraga) dan satu pasang sepatu hanya akan diberikan kepada siswa dari keluarga miskin ekstrem.
Sementara siswa dari keluarga mampu tetap akan mendapat seragam batik dan olahraga, dan diminta membeli perlengkapan lainnya secara mandiri.
Untuk memastikan keakuratan data penerima, Disdik Kalteng menginstruksikan sekolah melakukan pendataan ulang, dengan melibatkan surat keterangan tidak mampu yang harus ditandatangani kepala desa, damang, dan mantir adat.
Selain itu, seragam dan sepatu yang sebelumnya dialokasikan untuk siswa baru tetapi tidak tersalurkan, akan dialihkan ke siswa kelas XI dan XII dari keluarga kurang mampu.
Reza menargetkan pendataan ini selesai dalam waktu satu minggu agar proses distribusi bisa segera dimulai. (ifa/cen)
BACA JUGA : Tanggapi Laporan Korupsi Rp625 Miliar, Kadisdik Kalteng: Kami Tidak Akan Lapor Balik, Ini Kontrol Sosial