Pemuda Dayak Kecam Penolakan Gereja di Kotim, Intoleransi adalah Penghinaan terhadap Tanah Dayak, Tuntut Kades Sumber Makmur Dicopot!

sumber makmur
Pemuda Dayak asal Kabupaten Kotawaringin Kotim, Jhoni Sanjaya Suhin.

SAMPIT – Penolakan terhadap pembangunan rumah ibadah di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memicu reaksi keras dari kalangan pemuda lokal. Salah satunya datang dari Jhoni Sanjaya Suhin, pemuda Dayak asli Kotim, yang mengeluarkan pernyataan sikap tegas atas tindakan yang dinilainya mencerminkan intoleransi.

Jhoni menyebut tindakan Kepala Desa Sumber Makmur, yang mengirimkan surat penolakan pembangunan gereja kepada Bupati Kotim, sebagai penyalahgunaan wewenang dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama dan ketiga.

“Ini tidak hanya mencederai toleransi, tapi juga menghina semangat kebhinekaan yang hidup di Tanah Dayak,” tulis Jhoni dalam pernyataannya, Senin (21/7/2025).

Ia juga menyebut alasan penolakan yang didasarkan pada jumlah jemaat dan persetujuan warga sebagai alasan mengada-ada, serta bentuk intervensi kekuasaan terhadap urusan keyakinan yang seharusnya dilindungi oleh konstitusi.

Dalam pernyataan sikapnya, Jhoni menuntut agar Kepala Desa Sumber Makmur dicopot dari jabatannya, serta meminta Pemerintah Daerah dan DPRD Kotim bertindak tegas demi mencegah konflik horizontal.

“Jangan sampai pemerintah terlambat bertindak hingga memicu konflik berdarah. Intoleransi tidak boleh diberi ruang di Kalimantan Tengah,” tegas Jhoni yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Hatantiring Membangun Daerah.

Jhoni juga mendesak agar tokoh adat dan ormas Dayak segera turun tangan, bahkan memberikan sanksi adat bila diperlukan. Jika ada oknum dari luar daerah yang ikut memperkeruh suasana, ia menuntut agar mereka dikeluarkan dari Bumi Kalimantan Tengah.

Jhoni menutup pernyataannya dengan seruan kepada masyarakat Dayak dan warga Kotim agar bersatu menjaga keharmonisan, toleransi, dan masa depan Tanah Dayak.

“Ini bukan hanya soal agama, tapi soal harga diri dan kehormatan. Tidak ada tempat bagi intoleransi di Bumi Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (cen)

BACA JUGA : Penolakan Izin Gereja di Kotim, Surat Resmi Pemdes Sumber Makmur Tuai Sorotan, Camat Panggil Kades!

BACA JUGA : Penolakan Pembangunan Gereja di Kotim Disorot, Tokoh Pemuda Kalteng: Ada Apa dengan Desa Sumber Makmur?

BACA JUGA : Polemik Gereja di Sumber Makmur, DPRD Kotim Minta Warga Bijak & Hindari Konflik SARA

BACA JUGA : DAD Kotim Sebut Penolakan Rumah Ibadah Resmi Tidak Bisa Dibenarkan, Langgar Semangat Huma Betang