KUALA KURUN – Di akhir pekan, kebakaran hebat melanda tiga kabupaten di wilayah Provinsi Kalteng. Kerugian ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.
Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, peristiwa kebakaran terjadi di wilayah pasar Jalan Nyai Balau RT 009, Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Akibat kebakaran tersebut rumah dan rumah toko (Ruko) serta barak rata dengan tanah dalam peristiwa tersebut.
Mereka yang menjadi korban alias pemilik ialah Lamiang Surai, Econg, Yeheskiel, Yudi, Lahmudin alias Modo, Yanur alias Inor, H. Sahrin alias Saudah, Ridwan, Bahri Anor, Boby, Danang, Mastri dan M. Nooryusuf.
Camat Tewah Hendra Surya, mengatakan dalam peristiwa kebakaran tersebut ada rumah, ruko dan barak yang hangsu terbakar.
“Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik di salah satu ruko, adapun data yang mengalami musibah kebakaran ini ada sekitar 14 orang yang hilang mobil, rumah dan harta bendanya,” kata Hendra Surya.
Ia menjelaskan, yang paling banyak mengalami kerugian yakni Lamiang Surai ada satu rumah, enam unit ruko, barak lima pintu. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 1,5 miliar. Dan begitupun korban lainnya mengalami kerugian dari jutaan hingga Ratusan juta.
“Kalau keterangan dari pemilik rumah, ruko dan barak ini semuanya selamat, namun barang mereka tidak sempat diselamatkan,” terang dia.
Dari keterangan saksi yakni Yanur (43), yang bersangkutan mencium bau terbakar dari Toko Mahdan yang saat itu sedang kosong. Setelah memastikan tidak ada api, Yanur kembali ke tempatnya dan tidur.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Yanur terbangun karena kepulan asap. Kemudian ia melihat Toko Mahdan sudah terbakar, dan langsung berteriak meminta pertolongan warga.
Saksi lainnya yakni Aydrus (38) dan Lahmudin (39) membenarkan keterangan Yanur. Mereka berdua turut membantu memadamkan api, sebelum petugas kebakaran tiba.
Api dengan cepat menyebar ke bangunan lain, karena struktur bangunan sebagian besar terbuat dari kayu dan juga terdapat bahan yang mudah terbakar di dalam ruko.
Dua unit pemadam kebakaran dan mobil water canon milik Satuan Sabhara Polres Gumas dikerahkan untuk memadamkan api. Dibantu warga sekitar, api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian.
Sementara itu, di hari yang sama, Sabtu (27/10/2024) sore, di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, kebakaran hebat pun terjadi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Ahmad Saribi, mengatakan bahwa dari laporan yang diterima pihaknya api berkobar pada Sabtu 26 Oktober 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Setelah kami dapatkan laporan terhadap adanya kebakaran tim bersama relawan menuju ke lokasi kebakaran, untuk memadamkan api,”ucapnya.
Dengan mengerahkan pasukan dari semua pemadaman kebakaran, api masih terus berkobar. Dimana beberapa bangunan yang terbuat dari kayu tersebut mudah terbakar, hingga api terus membesar di atas bangunan.
“Api sempat berkobar selama 1,5 jam kalau tidak salah hingga akhirnya berhasil dijinakkan, untuk bangunan yang terbakar yaitu tiga unit ruko dan bangunan eks Hotel Danau Mare,” sebutnya. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Sedangkan, untuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau, satu unit rumah semi permanen berbahan konstruksi kayu di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, milik Erwin Ambu ludes dilahap si jago merah, Sabtu (26/10)2024) sekitar pukul 18.20 WIB.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki, Minggu (27/10/2024), menjelaskan dari keterangan saksi seorang mahasiswa bernama Afrizal bersama tiga temannya yang sedang berada di warung yang jaraknya kurang lebih 15 meter dengan tempat kejadian Sabtu (26/10/2024) melihat secara langsung ada asap yang berasal dari atap dapur rumah warga.
Tidak lama kemudian sekitar kurang lebih 1 menit, kata Osa, terdengar suara ledakan, tetapi tidak keras dan setelah itu disertai percikan api yang menyembur ke atas atap rumah dapur.
“Selanjutnya saksi bersama ketiga temannya tersebut berinisiatif mengamankan 1 buah sepeda motor yang terparkir di teras rumah supaya tidak ikut terbakar dan dilanjutkan dengan meminta bantuan dan pertolongan warga setempat, ” katanya
Dijelaskan Osa, setelah banyak warga berdatangan kemudian dilakukan pemadaman menggunakan 1 buah mesin air.
“Karena api sudah terlalu besar dan bangunan rumah tersebut terbuat dari kayu sehingga api dengan cepat menghanguskan seluruh bangunan rumah, ” jelasnya.
Dijelaskan Osa, sumber api diduga dari arus listrik atap rumah di bagian dapur. Sementara atas kejadian tersebut, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp.300.000.000. (nya/alx/ung/cen)