PALANGKA RAYA – Pelantikan Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dirangkai dengan Sosialisasi Stop! Stunting, Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Rabu (18/10/2023).
Dalam sambutannya Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menjelaskan, dari tema sosialisasi hari ini, yaitu stop Stunting, AIDS dan LGBT dirinya meakui Program Pemerintah yang tidak mudah untuk dituntaskan. Maka dari itu, dirinya mewakili unsur Pemko yang mengemban tugas sebagai Pj secara langsung menitipkan program ini untuk diemban oleh GOW.
“Hal itu, karena tidak mudah untuk menurunkan sunting, karena bicara stunting berarti kita harus menurunkan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Pj Wali Kota itu berkeinginan membangun kota ini walau hanya satu tahun masa jabatannya sebagai Pj, mengingat dirinya merasa bagian dari Kota Cantik Palangka Raya.
Menurutnya, ada salah satu kegiatan yang dimana implementasi yang belum optimal, hal ini karena suatu kegiatan khusus Pemko menguji apakah suatu program berhasil atau tidak bukan saat program tersebut telah selesai, namun dapat terlihat saat berdampak benefitnya ke masyarakat.
“Kalau hanya kegiatan selesai, terus masyarakat Kota se tempat tidak mendapat benefit yang dirasakan, maka dinyatakan program tersebut merupakan program gagal,” ucapnya.
Hera menuturkan terkait kegiatan hari ini, mengimplementasikan turunkan angka stunting. Salah satu caranya ialah mengunjungi anak-anak yang berdampak stunting secara langsung, melihat Pihak Puskesmas, Dinas Kesehatan, sampai tingkat RT dan RW meintervensi (Campur Tangan), namun diakui hal tersebut tidak mudah menaikkan Berat Badan (BB) anak.
Makanan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan melalui Posyandu belum tentu dikonsumsi oleh anak, karena anak khususnya balita memiliki selera tersendiri memilih makanan. Jadi dari itu biasanya makanan yang diberikan oleh pihak Posyandu dikonsumsi oleh kakak-kakak atau pun orang tuanya.
“Persoalan stunting sangat kompleks tidak hanya bicara hanya tentang gizi makanan, contoh Kelurahan Petuk Katimpun air sungai tercemar limbah sendiri akibat pertambangan ilegal dan air sungai yang tercemar tersebut dikonsumsi, tentunya hal tersebut sangat mempengaruhi angka stunting,” kata Hera.
Ditempat yang sama, Ketua Pengurus GOW Lily Hadiani meungkapkan, pelantikan 51 orang anggota terdiri dari 28 organisasi wanita Periode Tahun 2023 hingga Tahun 2028 di Kota Palangka Raya. Terkait data yang ingin didapatkan pihaknya telah berkolaborasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengimplementasikan peranan pemerintah secara nyata di lapangan.
“Kami memiliki enam bidang, dimana masing-masing bidang memiliki program kerja yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah mengingat kami merupakan bagian dari mitra Pemerintah. Salah satu program kami adalah masalah stunting dimana stunting ini merupakan isu nasional cukup tinggi. Dari itu kami upayakan cegah stunting bahkan hapuskan stunting,” pungkasnya. (ifa*/abe)