Jarak Pandang Terbatas, Pendaratan Dua Pesawat Dialihkan

pesawat
Ilustrasi

PALANGKA RAYA-Kabut asap yang melanda Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai berdampak pada penerbangan domestik. Dua pendaratan pesawat sempat dialihkan ke bandara lain akibat minimnya jarak pandang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Dua penerbangan domestik tersebut yakni Pesawat Lion Air JT678 dan Batik Air ID6200 dengan tujuan Jakarta (CGK)-Palangka Raya (PKY).

Lion JT678 yang harusnya mendarat di Kota Palangka Raya Senin (2/10/2023) pukul 17.00 WIB terpaksa dialihkan sementara ke Balikpapan.

Sementara hal serupa juga dialami oleh Pesawat Batik Air ID6200 tujuan Jakarta-Palangka Raya dan harus digeser ke Bandara Makassar.

“Dua penerbangan dialihkan pendaratannya ke bandara lain karena visibilitas tidak memungkinkan,” kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulanigara.

Ardha menyampaikan pengalihan pendaratan itu dilakukan menyusul adanya gangguan kabut asap pada landasan pacu.

“Visibiliti atau jarak pandang pendaratan pada waktu itu diperkirakan hanya 500-900 meter saja. Sementara minimum harus 1 kilometer,” katanya.

Meskipun sempat delay dan dialihkan. Dua maskapai tersebut kembali melanjutkan peberbangan menuju Palangka Raya dari bandara peralihan saat malamnya.

“Lion terbang kembali dari Balikpapan landing pukul 21 30 WIB. Untuk Batik sampai di Palangka Raya pukul 22.40 WIB,” jelasnya.

Sejauh ini, kabut asap sudah mulai berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut. Walau dalam beberapa kasus kondisi tersebut dapat antisipasi, namun pihak maskapai tidak akan mengambil risiko, apabila kedepannya kabut asap menurunkan jarak pandang secara drastis.

Beberapa jadwal khususnya kedatangan (arrival) juga sengaja ditunda sementara untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan akibat kabut asap.

“Selasa (3/10/2023) keberangkatan dan kedatangan terpantau normal walau jarak pandang sudah mulai terhalang kabut asap,” katanya. (rdo/cen)