Fasilitas PT HMBP Dibakar Massa

PT HMBP
Salah satu fasilitas milik PT HMBP I di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, disebut-sebut dibakar massa yang marah program plasma tak terealisasi. Foto:Ist

KUALA PEMBUAN-Perusahaan Besar Swasta (PBS) berbasis kelapa sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) I di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, diamuk massa. Hal itu sebagai buntut dari tindakan sikap perusahaan yang mengacuhkan tuntutan masyarakat.

Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow, S.I.K, M.H, mengatakan pada Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 16.00 WIB sejumlah massa datang ke kantor pusat PT HMBP I dan melakukan pengrusakan dengan melempari bangunan kantor menggunakan benda-benda keras seperti batu dan lain-lain.

“Kejadian tersebut terjadi sore ini, sekira pukul 16.00 WIB. Massa kemudian datang ke kantor dan melakukan perusakan, kemudian di tempat berbeda massa melakukan pembakaran pos security perusahaan,” katanya, Kamis (21/9/2023).

Ia mengungkapkan, kronologis kejadian bermula ketika masyarakat menuntut PT HMBP I untuk mengeluarkan 20 persen plasma dengan luasan lahan seluas 1.175 hektare (ha), tetapi pihak PT HMBP I mengacuhkan permintaan tersebut.

“Masyarakat menuntut PT HMBP I untuk mengeluarkan plasma 20 persen dengan luasan lahan seluas 1.175 ha,” ungkapnya.

Sementara Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munadji, menuturkan sejumlah aset perusahaan seperti rumah karyawan, serta rumah-rumah dinas guru yang bekerja di perusahaan tersebut menjadi sasaran amarah warga.

“Aksi ini awalnya hanya demo damai biasa. Massa menuntut agar perusahaan merealisasikan lahan plasma yang dijanjikan sejak tahun 2013,” jelas Erlan.

Lanjut Erlan, massa menuntut 20 persen lahan plasma dan lahan kawasan hutan seluas 1.175 hektare, namun yang mampu dipenuhi perusahaan hanya 235 hektare.

Ia menyebutkan, kerusakan yang dialami perusahaan diantaranya rumah karyawan dan guru serta kantor koperasi maupun akses jalan. Namun hingga hari ini situasi di lokasi kejadian diakuinya telah kondusif.

“Sebelumnya sedang digelar mediasi antara perwakilan warga dihadiri DAD dan pihak perusahaan. Namun situasi berubah ketika ada mobil bermaksud menerobos masuk,” terangnya.

Kabidhumas menuturkan, oknum masyarakat yang melakukan pengrusakan fasilitas sungguh merugikan masyarakat disana dan mengganggu aktivitas masyarakat sekitarnya.

“Kami mengimbau agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan. Tetap menjaga iklim investasi untuk percepatan dan pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (yad/rdo/cen)