Teluk Sampit Wilayah Rawan Karhutla

teluk sampit
Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto. Foto: Apri

SAMPIT-Camat Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dedi Purwanto, menyebutkan selama pasca kebakaran yang sangat hebat yang terjadi di Teluk Sampit dan viral di media sosial, dirinya mengaku itu merupakan kejadian yang luar biasa selama menjabat sebagai camat.

“Jadi kebakaran yang terjadi di Teluk Sampit yang juga sempat viral kemarin di media sosial, menurut saya kejadian itu merupakan kejadian yang luar biasa selama saya menjabat menjadi camat,” kata Dedi, Rabu (20/09/2023).

Dedi menyampaikan di daerahnya saat ini api sudah mulai tidak terlihat. Teluk Sampit sempat mengalami hujan akan tetapi durasinya yang singkat dan derasnya air hujan yang tidak sesuai harapan, hal itu menjadikan mereka selalu tetap waspada dan siaga.

“Memang ada hujan tapi tidak seperti hujan yang di ibu kota Kabupaten Kotim, jadi ada hujan kurang lebih 1 jam lah, tapi tidak begitu deras dan alhamdulillah api sekarang sudah mulai tidak terlihat,” jelasnya.

Lanjutnya, beberapa hari ini teluk sampit mulai panas lagi. Jadi pihaknya tetap antisipasi yang memungkin akan muncul lagi titik hotspot karena daerah yang kering yang mudah terbakar.

“Karena memang notabene daerah kami memang daerah kering yang mudah terbakar jadi kami lebih fokus kepada pengawasan yang lebih ketat lagi,” bebernya.

Ia menjelaskan, kawasan lahan yang terbakar viral itu merupakan lahan nganggur artinya jauh dari pemukiman dan tidak beraktivitas.

“Sempat ada kebakaran dikawasan lahan pemukiman tapi tidak tidak begitu parah yang lebih parah nih kawasan-kawasan yang memang belum tergarap, kemudian juga sawah-sawah yang sudah lama nggak dipakai, dan juga kebun-kebun masyarakat yang sudah tidak perhatikan sehingga itu yang mudah terbakar,” ungkapnya.

Dedi melaporkan, untuk sementara luasan lahan terbakar cukup banyak yaitu dari perbatasan Kabupaten Suruyan sampai ke daerah Lempuyang kemungkinan sekitar 11.000 hektare yang mencangkup antara dua desa yakni Ujung Pandaran dan Desa Lempuyang karena dua desa tersebut paling luas di wilayah Teluk Sampit. (pri*/cen)