KUALA KAPUAS-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menerima kunjungan puluhan petani dari tiga kecamatan meliputi Kecamatan Tamban Catur, Kecamatan Bataguh dan Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas.
Kedatangan puluhan petani dari tiga kecamatan tersebut anggota DPRD Kapuas, antara lain, H. Abdurahman Amur, Kunanto, H. Fahmi dan H. Rusmianur serta Kepala Dinas Pertanian Kapuas Yaya, di aula lantai 2 Kantor DPRD Kabupaten setempat, Senin (18/9).
Puluhan petani dari tiga kecamatan meliputi Kecamatan Tamban Catur, Kecamatan Bataguh dan Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas mendatangi gedung DPRD Kabupaten Kapuas dalam rangka menyampaikan aspirasinya terkait terkait tata kelola air saluran irigasi yang tidak berfungsi sehingga berdampak kekeringan sawah hingga mengakibatkan para petani gagal panen.
Anggota DPRD Kabupaten Kapuas H. Abdurahman Amur, mengatakan petani dari tiga kecamatan itu khususnya di Desa Sidorejo, Bangunharjo dan Desa Anjir Serapat Tengah selama ini mengalami kendala, terkait tata kelola air saluran irigasi yang tidak berfungsi. Sehingga berimbas sawah kekeringan sehingga mengakibatkan para petani gagal panen.
Kondisi tersebut kata Amur, terjadi sudah bertahun-tahun, sehingga para petani itu menemui anggota DPRD Kabupaten Kapuas untuk menyampaikan aspirasinya. Kami berharap aspirasi para petani ini diperhatikan dan segera ditindaklanjuti.
“Kami terima kasih atas kehadiran masyarakat tiga kecamatan, dan tiga desa yang terdampak dalam pertanian jadi kami akan mendukung dan berusaha semaksimal mungkin untuk menganggarkan dalam hal penggalian primer dan sekunder,” lanjutnya.
Amur menjelaskan Pemda itu akan berusaha agar masyarakat terdampak selama 4 tahun ini, dan apa yang disampaikan para petani tersebut patut diperjuangkan.
“Kami mengharapkan kedepan bisa terlaksana di akhir tahun ini, kami akan berusaha dari teman- teman tadi berusaha semaksimal mungkin menambah anggaran untuk APBD Perubahan ini. Itu yang harus diperjuangkan,” tandasnya.
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Kunanto, mengaku merasa prihatin atas kondisi para petani tersebut, dan mendorong, agar dilakukan pembenahan tata kelola air pertanian di wilayah tersebut. (ung)