PALANGKA RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak hanya terjadi di kawasan yang jauh dari permukiman warga. Senin (14/8/2023), sejumlah titik api berkobar di sekitar rumah warga. Terpantau karhutla ini terjadi di sejumlah tempat yakni, di Jalan Soekarno III, Jalan Yogyakarta, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya.
Di Jalan Soekarno dan Jalan Yogyakarta, kebakaran lahan terjadi tidak jauh dari pemukiman warga. Bahkan, dalam proses pemadamannya petugas kesulitan lantaran terkendala sumber air.
Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Tim Siaga Karhutla, Fauzi, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat telah terjadi karhutla di Jalan Soekarno III dan juga Jalan Yogyakarta.
“Sesampainya di lokasi, kami berupaya melakukan pembatasan penjalaran api dan juga berupaya menghubungi rekan pemadam kebakaran lainnya yang menggunakan unit tangki, dikarenakan kawasan ini minim sumber air dan juga sudah mendekati pemukiman warga sekitar,” jelasnya.
“Untuk luasan lahan yang terbakar pada dua lokasi ini kurang lebih seluas 0,43 hektare, tahap pemadaman juga pembasahan serta pembatasan penjalaran api ini memakan waktu kurang lebih 3 jam lebih,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, dikonfirmasi Selasa (15/08/2023), menuturkan bahwa sampai dengan 15 Agustus 2023 tercatat 121 kali terjadi karhutla di lima kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya.
“Untuk luasan lahan yang tercatat pada lima kecamatan ini berjumlah 67,98 hektare, luasan dan titik api terus bertambah tiap harinya, kami akan terus menginformasikan data yang masuk kepada kami,” jelas Emi.
“Di Kecamatan Jekan Raya ada 59 kejadian karhutla, Pahandut sebanyak 15, Sebangau 43, Bukit Batu ada 4 dan Kecamatan Rakumpit nihil karhutla. Jadi Totalnya ada 121 Kali di tahun 2023,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Klimatologi Kelas I Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Catur Winarti melalui Prakirawan cuacanya, Renianata, menyampaikan kondisi cuaca secara umum di Provinsi Kalteng adalah cerah berawan.
Namun pada periode 15 Agustus hingga 21 Agustus, Provinsi Kalteng diperkirakan tidak akan terjadi hujan yang tentunya harus waspada suhu puncak di Provinsi Kalteng bisa mencapai 34-35 derajat celcius.
“Cukup panas tentunya seminggu kedepan, hal ini berpotensi membuat lahan dan hutan di Provinsi Kalteng cukup kering, sehingga waspada terjadinya karhutla,” ucapnya. (ihz*/cen)
BACA JUGA : Lahan Terbakar di Palangka Raya Capai 61,33 Hektare