SAMPIT– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor mengingatkan perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit di wilayah Kotim agar segera membangun perkebunan plasma. Investor jangan hanya menikmati keuntungan sendiri tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan.
“Jangan sampai hanya investor saja yang sejahtera, tetapi masyarakat juga harus ikut sejahtera,” kata Halikinnor Selasa (11/7). Halikinnor menambahkan salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar perkebunan merealisasikan kewajiban pembangunan plasma sebesar 20 persen dari total luas kebun inti.
Dirinya mengatakan tuntutan masyarakat plasma 20 persen kepada perusahaan bagaikan api dalam sekam. Perusahaan yang memiliki kewajiban terhadap masyarakat sekitar agar segera merealisaaikannya.
“Sekarang ini tuntutan plasma 20 persen lagi ngetren. Kami berupaya menjaga kondisi keamanan daerah dan selalu memfasilitasi masyrakat dan kemitraan agar investasi di Kabupaten Kotim dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Bupati merasa prihatin atas peristiwa yang terjadi di Kabupaten Seruyan. Masyarakat menuntut hak atas plasma 20 persen dari PT BJAP 3 sehingga terjadi hal yang merugikan perusahaan. Ia mengajak masyarakat Kabupaten Kotim untuk mengambil hikmah dan pembelajaran dari peristiwa itu.
“Kita harus jaga daerah ini agar tetap kondusif. Masyarakat bisa menahan diri dan perusahaan juga bisa mengevaluasi, serta harus segera menyelesaikan kewajibannya agar masyarakat sekitar dapat merasakan hasil dari adanya perkebunan di wilayahnnya,” ujar Halikin.
Untuk mengantisipasi hal-hal terjadi di wilayah Kotim, Pemerintah Kabupaten Kotim telah membentuk tim untuk menginventarisir perusahaan sawit yang belum membangun plasma.
Pihaknya kerjasama dengan beberapa organisasi masyarakat yang ada di Kotim untuk ikut membantu mengiventarisir perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum membangun plasma sebesar 20 persen. Dia juga meminta kepada para pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk memberikan informasinya.
“Pemerintah kabupaten sedang memikirkan bagaimana memfasilitasi sesegera mungkin pembangunan kebun plasma untuk antisipasi kejadian yang merugikan peruahaan. Ke depan harus terjalin harmonisasi antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat,” ucapnya (bah/to)
BACA JUGA: https://kaltengoke.com/2023/06/12/brakkk-dua-nyawa-melayang-di-jalan-raya/