SAMPIT – Masyarakat Indonesia terkhusus warga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus mewaspadai penyakit Tuberkulosis (TBC). Penyakit ini ternyata lebih berbahaya dibanding Covid-19.
“Penyakit yang menyerang paru-paru ini disebut lebih berbahaya dari pada Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Umar Kaderi beberapa hari yang lalu.
Menurutnya masyarakat Kotim harus waspada. Karena jumlah kasus TBC di Kotim meningkat dan cukup tinggi. Pada triwulan pertama tahun 2023 ini ditemukan sebanyak 107 kasus. Pada tahun 2022 lalu ditemukan 1.823 kasus.
“Kasus TBC di Kabupaten Kotim memang cukup tinggi. Harus hati-hati,” katanya.
Berdasarkan data WHO Global TB Report tahun 2020, katanya 10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya terserang TBC tertinggi di dunia.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim akan terus mengencarkan imbauan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan. Ketika badan kurang sehat dapat menggunakan masker, agar peluang penularan TBC dapat dicegah dan tidak sampai menyebar.
“Kami akan terus gencar melakukan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menjalankan pola hidup sehat, dan menjaga kebersihan seperti saluran air pembuangan mengalir lancar, dan menggunakan septic tank sesuai standar kesehatan,” ujar Umar.
Dirinya mengatakan hampir semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Kotim ditemukan orang yang mengalami penyakit TBC. Ini terjadi dikarenakan pola hidup sehat dan bersih tidak dijalankan, atau ada penularan akibat terkontaminasi dari orang yang menderita TBC.
“Kami mengharapkan perilaku hidup sehat dan bersih harus terus dilakukan, hal itu untuk membentengi diri kita dari bahaya penularan penyakit TBC dan penyakit lainnya,” ucap Umar.
Ia mengatakan penyakit TBC ditandai dengan gejala pada paru yang mengalami batuk lama lebih dari dua minggu, dahak bercampur darah terasa nyeri di dada atau napas terasa sesak, badan kurus, nafsu makan menurun, berkeringat pada malam hari dan demam menggigil.
“Kalau ada gejala tersebut segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat, langkah tersebut untuk mengetahui apakah itu penyakit TBC atau penyakit lainnya, kalau memang terindikasi penyakit TBC maka lakukan pengobatan secara rutin, dan untuk mencegah penularan harus menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang,” tutupnya. (bah/to)
BACA JUGA: Ratusan Gram Ganja Asal Medan Gagal Beredar