SAMPIT – Ribuan warga muslim Kotawaringin Timur (Kotim) menghadiri tablik akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Wahyu Al Hadi Komplek Islamic Centre Sampit Senin (22/05/2023) pagi.
Tidak hanya warga Sampit saja. Jemaah dari pelosok daerah wilayah Kotim bahkan dari luar daerah Kotim juga tumpah ruah memadati masjid kebanggan warga Sampit. Lantaran masjid tidak mampu menampung ribuan pengunjung, jemaah pun mendengarkan tausiah di halaman masjid.
Dai kondang asal Pekanbaru Riau ini tiba di Masjid Wahyu Alhadi Sampit sekitar pukul 7.30 WIB disambut langsung Bupati Kotim H Halikinnor bersama Ny Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Hj Irawati serta sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kotim.
Tampak hadir di tengah-tengah jamaah Bupati Barito Utara (Batara) H Nadalsyah yang mendampingi UAS sejak dari Muara Teweh. Bahkan Nadalsyah yang mencarterkan pesawat dari Muara Teweh ke Lamandau. “Saya lihat di Google jarak dari Muara Teweh ke Lamandau 18 jam. Beruntung Pak Nadalsyah mencarterkan pesawat,” kata UAS yang meminta Nadalsyah untuk berdiri.
Sejak pukul 07.00 WIB, ribuan jamaah yang datang berbagai daerah di wilayah Kotim sudah memadati Komplek Islamic Centre Sampit. Bahkan jemaah yang datang dari daerah kecamatan di Kotim rela bermalam di Sampit. Tidak sedikit jamaah yang bermalam di mobil di seputaran Masjid Wahyu Al Hadi.
Dalam ceramahnya, UAS yang mengenakan baju koko berwarna putih berkalung syal warna putih mengingatkan kepada orang tua di Sampit dalam mendidik anak-anaknya. Sebab, lanjut UAS kelak di akhirat nanti orang tuanya akan dituntut diminta pertanggungjawabannya dalam mendidik anak-anaknya.
“Percuma bapaknya pakai koko, pakai sarung, pakai sorban, pakai kopiah haji, membiarkan anaknya dibawa pergi pacarnya,” kata UAS. Pendakwah alumni Timur Tengah ini juga mengingatkan para remaja di Sampit agar segera menikah. Jangan memperlama masa pacaran.
UAS merasa bangga banyak jemaah yang mengajak anak-anaknya menghadiri pengajian di Masjid Wahyu Al Hadi. Meskipun anak-anaknya masih belum tahu, belum paham apa dibicarakan ustadz, paling tidak membiasakan anak-anaknya untuk menghadiri pengajian.
“Untuk melatih mereka ala bisa karena terbiasa. Kelak jika dewasa akan ingat memorinya waktu kecil, dulu waktu aku kecil pernah diajak ke Masjid Wahyu Alhadi menghadiri pengajian UAS,” ujarnya.
UAS mengajak kepada jamaah yang hadir untuk mendoakan anak-anak yang ikut pengajian untuk dijauhkan dari narkoba Ya Allah, jaga anak-anak kita dari zina Ya Allah, jaga anak-anak kita dari LGBT Ya Allah dan jaga anak-anak kita dari fitnah akhir zaman Ya Allah.
Abdul Somad juga mengingatkan kepada orang tua dan anak-anak muda di Sampit untuk menjauhi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Sekarang ini LGBT sudah terang-terangan diiklankan di mana-mana, dipromosikan di medsos. Diundang grup bandnya. Bahkan terang-terangan memamerkan bendera LGBT.
“Ya Allah semoga di Kota Sampit Kotim ini dijauhkan dari LGBT,” kata UAS yang diaminkan para jamaah yang hadir.
UAS mengingatkan orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari LGBT. Jika di Sampit ditemukan anak muda yang melambai- lambaikan tangannya, UAS menyarankan kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menangkap mereka dikumpulkan di Masjid Wahyu Al Hadi ajarkan mereka silat dan gerak jalan.
LGBT menurutnya tidak ada masa depan, karena mereka tidak menikah. Tidak ada rasa cinta dan cemburu terhadap perempuan, maka akan turunlah laknat dari Allah SWT. Jika datang lanat Allah maka semua orang akan terkena dampaknya, meskipun yang homo, yang gay, dan lesbian orang lain. Kewajiban kita semua adalah mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran. (to)