PURUK CAHU – Perubahan cuaca dan potensi meningkatnya cuaca panas (suhu) belakangan ini yang terjadi di wilayah Kabupaten Murung Raya (Mura) perlu menjadi perhatian seluruh masyarakat setempat. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Suwirman.
Dikatakannya, bahwa memang Indonesia memang bukan wilayah yang terkena dampak langsung gelombang panas ekstrem yang terjadi di beberapa negara Asia dan Asia Tenggara.
“Memang kita bukan salah satu negara di Asia yang diterjang gelombang panas, seperti informasi yang disampaikan oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Kadiskes, Senin (1/5/2023).
“Rata-rata suhu di wilayah kita berkisar 32°C, 34°C hingga 37°C dan daerah yang diterjang gelombang panas itu rata rata terjadi kenaikan 5°C hingga mencapai 42°C panasnya, itu tidak terjadi di wilayah kita. Namun tetap kita imbau masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dalam kondisi saat ini,” tambahnya.
Khususnya pada kalangan anak-anak dan lansia kondisi kenaikan suhu saat ini cukup rentan.
“Potensi Ispa (infeksi saluran pernafasan), dehidrasi (kurang cairan) akibat terlalu lama dibawah terik matahari,” ungkap Suwirman lagi.
Kadiskes juga menuturkan, bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh pusat kesehatan baik puskesmas, pustu hingga posyandu untuk para petugasnya melakukan sosialisasi promosi kesehatan bagi masyarakat. Hal itu agar dapat menghindari dampak dari pancaroba dan peningkatan cuaca suhu panas yang terjadi saat ini. (udi/abe)